Bodi Jeep Cherokee Rela Dipangkas Sebagai Obat Stress

Senin, 3 Februari 2014 | 10:30 WIB


Jakarta - Begini jadinya, jika Prasetyo Adi sudah kepincut dengan ajang speed off-road.Bayangkan, Jeep Cherokee (XJ) 1998 yang mempunyai bentuk compact SUV itu, rela diubah sosoknya menjadi bentuk jip dua pintu. Tampilannya mengikuti Jep Comanche (MJ).

Tak ada yang lolos dari modifikasi. Seperti bodi dipotong agar menyerupai Comanche. Bedanya, belakang bukannya dibuat pikap, tapi dibiarkan terbuka. Sehingga terlihat jelas rangka besi yang menjadi satu kesatuan dengan sasis serta roll-bar di kabin.

Rangka belakang memakai tubular yang terhubung dengan sasis. Tidak terlalu sulit karena pemakaian bahan sedikit lantaran dimensi mobil tak berubah. Tapi, hasil lain yang diraih, reduksi bobot cukup banyak.

Karena peruntukkannya kompetisi, tenaga mesin tentu menjadi andalan. Untuk meningkatkan performa berbagai pembenahan dilakukan, di antaranya pemakaian stroker kit dan throttle body sudah diganti dengan yang lebih besar. Dengan begitu, pasokan udara ke ruang bakar lebih banyak.

Selain itu, intake juga sudah diganti sama-sama untuk 6 silinder. Polesan ini membuat kapasitas mesin standar yang 4.000 cc sudah terdongkrak. "Supaya bisa lebih maksimal dan kencang," sebut Nugraha 'Omen' Hadinata, pendamping Pras - sebutan akrab Prasetyo.

Kendati mesin sudah kencang dan bodi ringan, tanpa diimbangi sistem kaki-kaki yang mumpuni, juga sulit bisa berkompetisi. Agar tetap stabil kala menerjang jalan jelek dan gundukan, suspensi belakang dipasangi produk King sehingga ketika mobil mendarat di tanah tetap sempurna.

Untuk rem, bagian belakang sudah diubah ke sistem cakram dengan dua kaliper. Salah satunya, untuk rem tangan yang sudah mengadopsi hidrolik. Sehingga ketika menaklukkan tikungan tajam, tak perlu memutar kemudi cukup banyak. Tapi, sedikit dibarengi dengan tarikan rem tangan.

Supaya badan tetap duduk nyaman di kabin dipasangi jok Recaro. Plus unit intercom agar bisa mendengar petunjuk dari sang navigator mengenai kondisi jalan di depannya.

Dengan ubahan serius ini, Pras mengaku puas. "Selain hobi tersalur juga sebagai obat supaya enggak stres dari kesibukan dan rutinitas," sebut Pras yang di kalangan peserta dikenal dengan banyolannya. (Mobil.Otomotifnet.com)