Medan - Bisa dipastikan, tak ada yang bisa menebak, apa dasar dari mobil ini. Mau diintip dari sisi eksterior maupun interior sudah tidak meninggalkan sedikit identitas asli mobil yang bentuknya hatchback ini. Jika dilihat dari depan bagaimana buaya sedang membuka mulut.
Melihat tongkrongan, terkesan Alien ini memiliki bobot sangat berat. Tody pun menepis, justru tidak terlalu berat berkat pemakaian dempul yang ekstra tipis. "Kita memakai dempul tipis saja. Hanya bermain di material body conversion serta finishing pada cat," urai warga Medan, Sumatera Utara, ini.
Dengan desain bodi lebar dipadu mata sipit dengan laburan cat hijau dan dipadu tata cahaya audio dari dalam kabin (juga warna hijau), tak salah kalau Tody menjulukinya King Alien.
Sudah desain bodi bikin terkagum-kagum, kian tercengang kala melongok ke dalam kabin. Hanya, untuk membuka pintu model gunting (gullwing) butuh waktu menitan karena proses motorized yang menopang keseluruhan pintu dan jendela.
Begitu pintu terbuka, hanya ada satu jok pengemudi di tengah. Selebihnya, dijejali perangkat audio. Pengemudi ditemani 4 unit monitor ukuran 4,5 inci dan 7 inci pada bagian depan.
Ditambah tatanan audio di bagian tengah berupa speaker coaxial 4 unit, plus speaker split Morel Maximo berukuran 6 inci, sehingga dilihatnya cukup sesak. Tidak sah, rasanya jika tidak ada dentuman bas ekstra kuat. Subwoofer dipercayakan pada Cello ukuran 12 inci yang disusun rapi di bagasi, kabin serta lantai dasar bagian depan.
Bodi sudah asli sudah sirna, begitu juga dengan ruang kabin. Kali-kali, dari mesin bisa terungkap identitas mobil ini. Ternyata, jantung pacu SOHC 1.400 cc itu juga tak bisa mengungkapkan identitas, meski sudah ditambah turbo TD04 lantaran tertata rapi. Hanya, intercooler dari Autobann yang tampak dengan penempatan yang tak lazim.
Biasanya, intercooler diletakkan di depan (air dam). Sedang, Alien ini berada di atas dekat dinding pembatas berikut piping dibuat custom.
Dengan bobot dan tenaga yang meningkat, kaki-kaki Alien ikut dibenahi. Satu set universal air suspension dijejalkan, untuk meladeni keempat pelek NKB Elite ukuran 20 inci yang dibalut ban Accelera ukuran 225/35R20 (depan) dan 275/30R20 (belakang).
Hasil dari rombakan ekstrem ini, Tody pun berhasil memboyong 17 piala dalam final kontes modifikasi yang disponsori salah satu produsen ban di Jakarta. Bahkan modifikasinya itu dinobatkan sebagai "The King Extreme". "Sekarang, mobil sudah di Kupu-kupu Malam, Yogyakarta sedang dipersiapkan untuk kontes 2014," tutup Tody.
O...ya, lupa. Apa asli dari mobil ini? Agar tidak penasaran, dasarnya adalah Hyundai Getz 2005. (mobil.otomotifnet.com)