Ternyata Ardhi, sang pemilik mobil keluaran 1996 tersebut menganut aliran modifikasi yang agak berbeda. "Kita buat semirip mungkin dengan brosur yang ada. Tapi versi luar negeri. Saya ingin memodifikasi tapi berbeda dengan yang lain. Sedan tidak harus ceper untuk bisa enak dilihat dan nyaman dikendarai," cerita pria kelahiran Bandung ini. Pantas saja tak terlihat modifikasinya.
Meski demikian, ketika diserahkan form modifikasi hampir semua sektor dimodifikasi, kecuali mesin dan audio. "Kan kita ingin tampil sebaik mungkin, eksterior dan interior jadi arahan utama," ceritanya.
Bumper depan, secara sepintas terlihat kalau masih standar. Namun ternyata sudah berganti menggunakan miliki Honda Civic EK4 Si versi Jepang. Demikian juga untuk bumper belakang.
Menyesuaikan ubahan tersebut, grill radiator juga diganti pakai EK4 versi Eropa. Lagi-lagi acuan yang dipakai brosur. Walau berbeda negara, tapi keduanya mampu membuat tampilan depan sangat berbeda.
Terlebih setelah lampu utama dan sein diganti juga versi luar negeri. Uniknya, lampu kabut juga mengambil versi Jepang. Berdimensi kotak dengan warna kuning.
Tidak mau kalah dengan totalitas di eksterior, bagian kabin juga demikian. Seperti jok menggunakan EK4 Si versi Jepang. Demikian juga dengan door trim-nya. "Supaya senada," alasannya. Bahkan Ardhi juga bela-belain mengganti dasbor serta panel instrument pakai Ferio versi negeri matahari terbit tersebut. Sedikit berbeda pada lingkar kemudi. Dipakai milik standar EK3 ViRS (Honda Ferio Jepang keluaran 1999-2000) asli Jepang.
Lalu, dapat darimana brosur yang jadi acuan tersebut? "Belanja di ebay," tutup pria ramah ini. (mobil.otomotifnet.com)