Mitsubishi Evolution VIIIi Mr 2004, Paket Komplet Red Devil

billy - Jumat, 26 Juli 2013 | 07:15 WIB

(billy - )


Negeri Paman Sam memang dapat mengubah seseorang menjadi lebih baik. Semenjak kuliah di Amerika Serikat, pemilik sedan AWD yang enggan dipublikasikan ini mulai hobi modifikasi mobil. “Disana mobilnya murah namun ongkos kerjanya mahal, jadinya sebisa mungkin memodifikasi sendiri yang tinggal plug and play,” terang Mr. S, sebut saja demikian.

Power Band Penting

Ketika back for good ke Jakarta, hobinya dilanjutkan kembali setelah meminang Mitsubishi Evolution VIII MR. Beruntung, sudah lama berteman dengan Mike Kristianto dan Victor Joe, tuner dan punggawa Excess Motoring di bilangan Pluit, Jakut. Konsep awal dari Mr. S, yaitu tunggangan harus bisa daily use dan berperforma tinggi.

“Daya kuda dan torsi memang sangat penting untuk kendaraan performa tinggi, namun power band juga harus ditentukan mau bermain di range putaran mesin yang mana, apakah low to mid atau mid to high,” jelas Victor. Karena masih digunakan untuk mobilitas sehari-hari sang pemilik, akhirnya diputuskan bermain di power band low to mid rpm.

Digunakanlah turbo keluaran Garrett GTX30 yang mulai spooling di kitiran 2.750 rpm dengan full boost di 6.500 rpm. Turbo berhubungan erat dengan saluran pembuangan, maka dari itu, tuner ramah ini tidak mau asal-asalan memilih exhaust manifold. Merek Full Race yang sudah dipercaya banyak tuner luar negeri diaplikasi pada sedan berkode mesin 4G63T.

Bagian kepala silinder tentu harus dimodifikasi. Langkah awal dengan melakukan porting polished pada 16 lubang in dan ex. Sepasang camshaft racikan Cosworth berdurasi 272 derajat lengkap dengan per klep berbahan titanium turut diaplikasi. “Penggunaan kem dan per klep dapat membuat bukaan klep lebih lama dan tinggi serta tidak floating pada putaran mesin tinggi,” ujar tuner yang berpengalaman modifikasi mobil pada saat di Amerika.

Sistem pasokan udara sudah beres, tinggal upgrade fuel delivery. Pompa bahan bakar mempercayakan merek Walbro, sedangkan fuel pressure regulator pakai buatan Tomei. ECU stand alone juga masuk menu wajib ubahan mesin. Produk buatan Haltech PS 1000 tinggal colok ke wiring standar Evo VIII.

Tetap Safety

Dengan ubahan mesin seperti ini, Mr. S sudah cukup puas dan tinggal menggarap bodi serta kaki-kaki supaya lebih safety. Ingin terlihat makin bongsor, diputuskan mengadopsi wide body kit dari Do-Luck buatan Jepang. Pemasangan tidak sulit karena bersistem bolt on. Supaya tampak lebih muda, bumper depan diganti kepunyaan Evo IX MR.

Pelek standar juga ikut kena gusur dan diganti lansiran Rota model Grid bergaris tengah 18 inci dan lebar 9,5 inci. Dibalut ban Michelin Pilot Sport yang memiliki ukuran 245/35 R18. “Supaya handling makin mantap, gue sarankan menggunakan Tein monoflex coilover serta swaybar, bushing, anti roll center dan strutbar belakang buatan Whiteline Australia,” jelas Mike yang bermukim di Pluit, Jakut. Sektor keselamatan yang berikutnya tentu mengganti rem Brembo bawaan pabrik dengan Cosworth 6 pot yang ditandem dengan piringan rem berdiameter 360 mm juga keluaran Cosworth.

Mantap bos modifnya, kencang, rapi, bersih serta fungsional. (mobil.otomotifnet.com)





Data Modifikasi

Red ferrari Torro Rosso PAint: Do-luck Wide
Body kit: Lift Bumpers To Evo 9 MR
Cosworth Cam Shaft 272: Cosworth Valve Spring Titanium
Tomel Adjustable Cam Pulley: Cosworth Reinforced Head Stud + main Stud
Rota Grid 18x9,5: Michellin Pilot Sport Tyre 245/35/18, Rays Lug Nuts: ARP Wheel Bolt
Aem Afr Gauge: Pivot Shift Lamp
Pivot Turbo Timer: Hks Evc 6 Boost Controller