Jeep Cherokee Limited 1995, Menjawab Rasa Ingin Tahu

billy - Jumat, 10 Mei 2013 | 17:15 WIB

(billy - )


Sang pemilik, baru 2 tahun ini ‘nyemplung' di dunia speed off-road. Menggunakan mesin asli mobil yang dimodifikasi, Arif, demikian nama pemilik mobil kerap membuat kejutan di event. ‘Jam terbang' yang baru namun sudah menyabet podium membuat peserta lain terbelalak.

Kini peserta lain akan semakin terkejut, karena di mesinnya sudah tak lagi asli Cherokee. Pria ramah ini memilih menempatkan mesin milik Toyota, 2JZ-GTE VVT-i di ruang mesinnya. "Gue memang ingin lebih kencang dan penasaran sama mesin turbo. Ternyata hasilnya di luar perkiraan," jelas Arif yang menyebut dirinya bukan pembalap.

Penggantian mesin itu memiliki dampak yang sangat besar. "Padahal ini mesin semuanya masih standar. Kalau sudah pakai yang kompetisi pasti lebih kencang lagi," komentar Doni Satrio dari bengkel DonSa Garage, Ciledug, Tangerang yang dipercaya memasang mesin.

Salah satu dampaknya, Arif harus kembali ‘belajar' menjinakkan mobil. Menurut andalan Springhill Off-road Racing Team ini semua gaya bawa mobil berubah. Contoh, waktu masih pakai mesin Cherokee, pedal gas terus diinjak. Namun setelah ganti mesin, justru lebih banyak angkat gas karena mobil sudah meluncur kencang meski hanya diinjak sedikit. "Kalau diinjak terus, di tikungan pasti enggak belok," sebut pria yang tak pernah lepas dari topi ini.

Maklum saja, pada mesin terdahulu estimasi tenaga berada di angka 180 dk, namun setelah mengganti mesin turbo melonjak menjadi 283 dk, itupun dengan boost turbo dibatasi di bawah 1 bar.
Dampak berikutnya mengenai titik pengereman. Pada modifikasi terdahulu, titik pengereman dekat dengan tikungan. Namun pakai mesin ‘baru' ini masih dicari titik pengereman ideal. Berdasar pengalaman ini, modifikasi berikutnya di sektor rem supaya lebih pakem lagi. Maklum, mobil ini masih mengandalkan rem standar pabrik.

Meski baru penyesuaian dengan kondisi yang baru, Arif sudah mampu meraih posisi 2 di kelas G3.2 kejuaraan nasional speed off-road di Lampung beberapa waktu lalu. "Mungkin sih seri 3 baru benar-benar bisa kontrol mobil dengan baik dan cepat," sebutnya.

Posisi 2 tersebut mampu diraih juga berkat transfer tenaga yang baik dari mesin, girbok ke roda. Beruntung, girbok yang sudah sejak lama terpasang berkode R154, dan merupakan girboks bawaan mesin 2JZ. Penggunaan girboks ini sangat menguntungkan karena memungkinkan melakukan perpindahan gigi di putaran mesin tinggi. Standar Jeep Cherokee tak bisa mengakomodir hal tersebut.

Inilah jawaban dari rasa penasaran dan keingintahuan Arif. (mobil.otomotifnet.com)