Collyer Quay - Pertama kali sampai, OTOMOTIFNET melihat sang roadster duduk anteng di parkir valet lobby Fullerton Bay Hotel. Jelas menjadi kesenangan sendiri. Bayangkan saja, kami akan mengemudi sebuah Porsche! Di Singapura! Langka sekali kesempatan untuk mengemudi sebuah sportscar varian tinggi ini di jalanan dengan lalu lintas paling tertib di dunia.
Ketika diserahkan kuncinya, bentuknya cukup unik karena menyerupai siluet bodi Porsche. Warnanya pun sesuai dengan mobil yang digunakan, disini adalah Carrara White Metallic. Terdapat 4 tombol, 2 diantaranya digunakan untuk membuka bagasi depan dan belakan.
Sayangnya, dengan model kunci ini, penggunaannya masih bersifat konvensional dengan masih harus menekan tombol di anak kunci untuk membuka dan menutup kunci mobil. Menyalakan mobil juga sama, harus dimasukkan ke lubang kunci, lalu diputar. Meskipun feelnya jelas beda, karena memasukkan kunci ini terasa sangat solid.
Kunci berbentuk unik seperti siluet Porsche, penggunaanya masih konvensional
Langsung saja nyalakan mesinnya, seketika mesin Boxer 6-silinder 3.436 cc meraung tegas. Namun ketika sudah idle, suara dari dua lubang knalpot stainless steel-nya menjadi sangat sopan. Kalau didengarkan, bahkan mesin 3-silinder yang bergetar lebih berisik saat idle.
Melangkah kedalam, posisi duduk terasa sangat rendah berkat mesin Boxer. Jok bucketnya juga membuat posisi duduk sangat terikat, namun tetap nyaman, apalagi bolster dapat diatur dari fungsi elektrik 18 arahnya. Otomatis, posisi menyetir juga dapat dicari yang paling optimal karena setir juga dapat diatur tilt dan telescopingnya.
Uniknya perjalanan ini, tidak ada tim dari Porsche yang menunjukkan jalan untuk mengitari rute di Singapura, sehingga kami hanya mengandalkan navigasi dari head unit layar sentuh 7 incinya. Rute pertama, berangkat dari Fullerton Bay Hotel ke Kent Ridge Park sejauh 19 km. Di rute ini, terasa bagaimana Boxster GTS ini dapat menyatu dengan jalan perkotaan.
Dari segi tampilan, ia tidak semencolok Ferrari maupun Lamborghini, namun tetap mencuri perhatian dari sebagain warga daerah perkotaan Collyer Quay. Gas pun tidak menyentak ketika mode SPORTS dan SPORTS PLUS dimatikan, dengan bantingan terasa cukup empuk, namun guncangan terasa karena center of gravity yang sangat rendah berkat penurunan 10 mm dari aplikasi PASM.
Posisi mengemudi rendah, bantingan cukup empuk dengan guncangan terasa sedangkan tarikan bisa halus dan cocok untuk perkotaan
Banyak yang takut menggunakan sportscar di perkotaan karena rawan ‘gasruk’, tenang saja, Boxster GTS memiliki ground clearance yang cukup tinggi sehingga gundukan khas Singapura yang cukup tinggi dapat dilewati dalam kecepatan normal.
Mendekati Kent Ridge Park, tanjakan membuktikan betapa canggihnya transmisi yang digunakan. Kalau mengikuti update, mungkin anda mengetahui 911 GT3 generasi terbaru sudah tidak tersedia transmisi manual lagi.
Jelas saja, transmisi PDK (Porsche Dopplekupplung) yang digunakan sangat cekatan. Ketika dibutuhkan downshift, gigi seketika berganti turun, apalagi 7 rasio membuatnya tidak mengalami banyak penurunan tenaga. Menurut kami, transmisi PDK Porsche, terutama pada Boxster GTS ini, termasuk salah satu transmisi terbaik.
Rute kedua yang mengitari Kent Ridge Park dengan rute berbeda diawali dengan jalan menuruni bukit menikung. Beruntung, kami mencoba membuka atap soft topnya, karena disini langsung terdengar suara brebet brebet dari knalpot ketika sedang engine brake. Langsung menyadarkan bagaimana menyegarkannya raungan Boxster GTS ini.
Makin tidak tahan ketika masuk ke rute ketiga dan keempat yang memutar Sungei Buloh Wetland Reserve, yang memiliki banyak rute jalan raya besar. Kami selalu berusaha untuk berulang-ulang mendengarkan suaranya.
Pada jalan raya yang ada speed limit 90 km/jam, kami mengakalinya dengan memelankan laju, lalu menginjak pedal gas lagi hingga raunganya keluar. Bahkan sempat sekali pedal gas dibejek, jarum takometer berputar cepat mendekati putaran maksimum pada 7.800 rpm hingga membuat Boxster GTS itu berteriak. Wah, sulit dijelaskan betapa senangnya kami mendengar suara itu.
Oh ya, saking senang dengar suaranya, hampir lupa menceritakan bagaimana varian tertinggi dari Boxster ini berbelok. Dalam mode standar saja, berbelok saat kecepatan 30-40 km/jam terasa sangat akurat. Meskipun sebenarnya, feel presisi ini dirasakan hampir pada setiap Porsche, sehingga kami butuh trek untuk menikung pada kecepatan tinggi untuk dapat merasakan sensasi sebenarnya.
Atap soft top dapat dibuka tutup hanya dalam 11 detik dengan menahan tombol di konsol tengah
Intinya, kami sangat menyukai bagaimana Boxster GTS ini bisa beradaptasi sangat mudah di jalanan perkotaan dengan bantingan yang cukup empuk, ground clearance cukup tinggi dan tenaga yang tidak berlebihan. Namun juga memberikan sensasi layaknya sebuah supercar dari suara yang dihasilkan dan tampilan eksotiknya.
Sayang, Porsche Indonesia masih belum berencana menjual Boxster GTS ini. Sebagai gambaran, Porsche Boxster GTS ini dijual seharga Rp 1,2 miliar di Jerman. (mobil.otomotifnet.com)