Jogjakarta – Tak hanya kemampuan mesin dari Grand Avega, ajang "Hyundai Grand Avega Media Fun Drive 2011" yang digelar sejak Selasa (27/6) dengan menempuh jarak Jakarta – Jogjakarta juga membuktikan jika handling dan suspensi mobil ini tidak kacangan.
Peserta digoda untuk menguji sejak memasuki tol Cikampek, dimana trek yang cenderung lurus sepanjang lebih dari 70 km terbentang dan menggoda untuk menggeber mobil lebih kencang.
Dan saat hatchback anyar besutan PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) ini dipakai kebut-kebutan, tak ada gejala limbung atau setir yang membuang, sehingga pengguna lebih percaya diri saat menggeber mobil ini dikecepatan tinggi.
Selanjutnya, peserta yang terdiri dari 18 jurnalis dan 10 Grand Avega disuguhkan trek lurus nan terik di jalur Pantura menuju akhir etape satu di kota Purwokerto, Jateng yang memaksa untuk ber zig zag ria.
Maklum di siang hari jalur ini agak padat, terutama berkat truk lambat yang berada di sisi kanan jalur berseparator dan bus yang berhenti di lajur kiri.
Hebatnya, ketika dibesut di kecepatan 80 km/jam sembari ber zig zag, handling Grand Avega masih stabil. Ini tak lepas dari dukungan wheelbase 2.570 mm yang membuat Grand Avega terasa lincah.
Pengujian belum berakhir. Di perjalanan etape kedua yaitu jalur selatan Jawa, Grand Avega ditantang melintasi Purwokerto - Cilacap - Gombong - Jogjakarta melalui jalan legendaris yang di bangun oleh Deandels (Jalan Pos).
Dibalik jalur yang memiliki pemandangan indah dan sepi ternyata memiliki tantangan berupa jalanan sempit berkontur naik turun khas perbukitan, trek bergelombang dan tikungan-tikungan tajam. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri. Bahkan salah satu peserta sempat mual-mual di trek satu ini.
Sekali lagi terbukti, Grand Avega mampu melahap jalur alternatif tanpa masalah. Hal ini berkat penggunaan suspensi depan MacPherson Strut dengan stabilizer dan tipe Coupled Torsion Beam Axle di belakang yang terasa empuk di kabin, namun tak membuat mobil ‘terbang’ saat dipacu. (mobil.otomotifnet.com)
Peserta digoda untuk menguji sejak memasuki tol Cikampek, dimana trek yang cenderung lurus sepanjang lebih dari 70 km terbentang dan menggoda untuk menggeber mobil lebih kencang.
Dan saat hatchback anyar besutan PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) ini dipakai kebut-kebutan, tak ada gejala limbung atau setir yang membuang, sehingga pengguna lebih percaya diri saat menggeber mobil ini dikecepatan tinggi.
Maklum di siang hari jalur ini agak padat, terutama berkat truk lambat yang berada di sisi kanan jalur berseparator dan bus yang berhenti di lajur kiri.
Hebatnya, ketika dibesut di kecepatan 80 km/jam sembari ber zig zag, handling Grand Avega masih stabil. Ini tak lepas dari dukungan wheelbase 2.570 mm yang membuat Grand Avega terasa lincah.
Dibalik jalur yang memiliki pemandangan indah dan sepi ternyata memiliki tantangan berupa jalanan sempit berkontur naik turun khas perbukitan, trek bergelombang dan tikungan-tikungan tajam. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri. Bahkan salah satu peserta sempat mual-mual di trek satu ini.
Sekali lagi terbukti, Grand Avega mampu melahap jalur alternatif tanpa masalah. Hal ini berkat penggunaan suspensi depan MacPherson Strut dengan stabilizer dan tipe Coupled Torsion Beam Axle di belakang yang terasa empuk di kabin, namun tak membuat mobil ‘terbang’ saat dipacu. (mobil.otomotifnet.com)