Teknologi canggih tak lantas membuat pemilik BMW i8 bisa senang. Bahkan untuk saat ini harus rela ditolak terlebih dahulu
Jakarta - Perkembangan teknologi yang diadopsi kendaraan selalu dan akan terus berkembang. Seperti BMW yang mengeluarkan seri i8, gabungan antara mesin konvensional dan juga listrik. Bentuknya sangat menarik dan berbeda dibanding kebanyakan.
Bernama Wallbox, untuk mengisi listrik i8 di rumah. Bisa mencapai 80% kurang dari 2 jam
Bisa begitu karena BMW i8 ini masuk kategori sports car. Sistem pintu terbuka layaknya sayap kupu-kupu. Dengan mekanisme pembukaan pintu sedikit tersembunyi. Jadi, kalau dilihat secara sekilas, tidak ada handle pintu.
Bagian depan diisi dengan pembangkit daya listrik dan belakang pakai mesin tiga silinder 1.5L
Cerminan sport car juga hadir dari lingkar roda yang terpasang. Tidak main-main, dalam keadaan standar sudah menggunakan ukuran 20 inci. Terpasang pada kendaraan yang mengandalkan lampu LED ini tidak terlihat besar, karena ruang fender yang ada juga sangat besar. Demikian juga pada kabin.
Kabin futuristis dengan semua elektrikal. Membutuhkan special tools yang belum ada di Indonesia
Meski disebut sport car, tapi i8 ini menggunakan mesin konvensional 3 silinder dengan kapasitas 1.500 cc dengan sistem TwinPower Turbo khas BMW. Rasanya sih hampir sama dengan mesin yang terpasang pada seri 2 atau Mini, namun dengan seting yang berbeda. Mesin konvensional ini terpasang di bagian belakang. Menghasilkan tenaga sekitar 228 hp dengan transmisi 6 percepatan.
Sementara itu, untuk versi mesin elektris ada di bagian depan. Menghasilkan tenaga sebesar 129 dk. Menggunakan daya 7.1 kWh lithium-ion battery. Sehingga jika ditotal keduanya menjadi 357 dk. Dengan bodi yang cukup besar, dan mengakali supaya dapat melaju kencang, sebagian besar bodi serta rangka menggunakan bahan yang ultra ringan. Pintu saja murni terbuat dari serat karbon.
Sayang, untuk konsumsi di Indonesia masih belum cocok. Segala teknologi yang ada belum adaptable untuk Indonesia. "BMW Indonesia belum menjual versi i8. Memang sudah ada yang beredar, tapi itu dari IU (Importir Umum)," jelas Jodie O'Tania, Head of Corporate Communication BMW Group Indonesia.
Wajar jika akhirnya i8 yang sudah ada di Indonesia akan sulit diterima servis di bengkel resmi. Teknologi yang canggih dari i8 serta sistem elektris dan lainnya membutuhkan penanganan khusus. Bukan sembarang mekanik bisa menangani i8 tersebut. “ Jika ingin tetap servis, bisa dilayani dengan harga yang khusus. Sebab belum ada tools dan harus mendatangkan mekanik ahli,” sebut Jodie.
Bahkan salah satu bengkel resmi BMW pernah menolak i8 yang datang karena masalah AC. Disebabkan para teknisi belum ada yang menjalani training penanganan i8. Belum diterimanya i8 untuk servis di jaringan bengkel resmi karena membutuhkan special tools, dan sampai saat ini belum didatangkan.
Berbeda dengan bengkel resmi, ADS sebagai bengkel IU (importir umum) akan tetap menerima walau diakui special tools juga belum ada. "Biasanya peralatan khusus itu dibutuhkan jika mobil sudah berjalan beberapa tahun. Saat ini masih terlalu baru dan pihak BMW juga masih dalam pengembangan," sebut Khaymuddin dari ADS Auto Service di jalan Panjang, Jakarta Barat.
Meski belum pernah menerima servis i8, namun tetap bisa diperkirakan biaya servis rutin. Berdasar kebiasaan, rata-rata Rp 3 jutaan. Lalu, bagaimana dengan ketersediaan komponen di Indonesia. Karena belum juga diluncurkan, dipastikan jaringan resmi BMW di Indonesia belum memiliki stok.
Hal sama juga diakui Khay, panggilan Khaymuddin. Namun bukan berarti hanya berdiam diri. Menurut Khay, jika memang ada yang membutuhkan, akan dilakukan order. "Paling lama 2 bulan untuk komponen slow moving. Untuk sumbernya, nanti kita yang cari dan beritahu kepada konsumen," sebut pria ramah ini.
Untuk urusan i8 ini, Indonesia tertinggal dari India. Di negeri tersebut diedarkan melalui showroom khusus versi i. Akankah di Indonesia mengikuti jejak langkah India, dengan menyediakan showroom khusus versi i? • (otomotifnet.com)