Nyetir Super Irit Ala Mobility (Mobilio Indonesia Community)

Otomotifnet - Rabu, 6 Mei 2015 | 18:12 WIB

(Otomotifnet - )



Jakarta
- Tipikal MPV seperti Honda Mobilio dengan mesin 1.496 cc dan transmisi CVT, seharusnya sangat mendukung penggunaan sehari-hari yang sangat efisien, apalagi kalau penggunanya juga mengerti cara mengemudi irit.

Nah, bukan kebetulan kalau salah satu anggota dari Mobility (Mobilio Indonesia Community) berhasil meraih rekor konsumsi bahan bakar terhemat 24,5 km/l di event Wisata Pus Honda Mobilio dengan rute Kelapa Gading ke Kebun Raya Bogor, karena ternyata komunitas tersebut sering berbagi kiat-kiatnya.

"Saya pernah bawa ke dari Kelapa Gading ke Cengkareng konsumsinya sampai 27 km/l," jelas Jimmy, anggota Mobility yang berhasil menjadi pemenang lomba irit tersebut. Nah, pasti penasaran kan bagaimana cara mengendarai MPV 7-seater tersebut hingga super irit? Yuk, simak cara-caranya yang dibeberkan pengguna Mobilio E CVT Prestige tersebut. • (otomotifnet.com)



Mulai Perlahan

Menurut Jimmy, memulai laju kendaraan dengan perlahan sangat penting untuk menjaga konsumsi BBM dari keadaan berhenti. "Kalau dari diam, saya menginjak pedal gas halus-halus, supaya kecepatannya menggali dari pelan hingga konstan," jelasnya.


Jaga Kecepatan dan Putaran Mesin Konstan

Kerja mesin paling ringan saat sedang melaju konstan pada putaran yang cukup, karena di situlah saat tidak ada beban kerja tambahan. Selama mengikuti event ini, Jimmy menahan kecepatan mobil agar selalu konstan di kisaran 50 hingga 60 kpj, dengan putaran mesin selalu pada 1.200 rpm.

Manfaatkan Komunikasi Sepanjang Perjalanan

"Karena saya ikut sebagai komunitas, jadi saya dapat bantuan dari anggota yang lain bila ada hambatan di depan, cukup komunikasi via HT, nanti diberitahu harus berbuat apa," tambah pria berumur 36 tahun tersebut. Untuk sehari-hari, bisa menggunakan aplikasi sosial seperti Waze untuk berkomunikasi dengan pengemudi di sekitarnya.

Ikuti Servis Berkala

Servis berkala tentu penting untuk menjaga performa dan efisiensi dari mesin. "Saya baru saja servis 20 ribu km nih, sekarang baru 22 ribu km, makanya masih prima," jelas wiraswasta tersebut.



Matikan Beban Tambahan

AC merupakan salah satu beban tambahan mesin paling berat karena memanfaatkan puli untuk memutar kompresornya. Demi mencapai konsumsi 24,5 km/l tersebut, Jimmy mematikan AC pada perjalanan 57 km tersebut.

Gunakan Bahan Bakar Beroktan Tinggi

"Untuk BBM saya percayakan Shell Super, " tambah Jimmy. Mesin mobil terkini sudah menggunakan sistem injeksi yang semakin akurat dan diatur oleh ECU, karena itu penggunaan bahan bakar beroktan rendah dapat mengurangi performa dan efisiensinya.