Ketahui Carb/Injector Cleaner, Mungkinkah Berharga Murah?

billy - Rabu, 24 April 2013 | 12:04 WIB

(billy - )


Kalau sering memperhatikan di toko-toko yang jual beragam cairan otomotif. Kini, makin banyak pilihan cairan pembersih karburator (carb cleaner) maupun injector cleaner. Mulai dari yang harganya Rp 15 ribu hingga di atas Rp 50 ribuan.

Hampir semua produk mengklaim mampu membersihkan deposit dengan cepat dan mudah. Sehingga bisa mengembalikan performa mesin. Tapi kalau dipikir-pikir, bila ada produk yang murah dan ada yang mahal, pastinya akan punya khasiat atau efek yang berbeda-beda.

Mungkin memang bisa memperbaiki performa mesin, atau sebaliknya justru akan ada efek sampingnya. “Ini yang belakangan ini lagi ramai diperdebatkan. Soalnya, untuk membuat suatu produk carb/injector cleaner yang benar-benarnya mutunya bagus dan aman buat mesin, cost-nya enggak murah,” tukas Arief Hidayat, Managing Director PT Wuerth Indah selaku distributor merek Wurth.

Nah, kalau ada yang bisa jual dengan harga retail hanya Rp 15 ribu, lanjut Arief, mesti dipertanyakan tuh kandungan materialnya. “Sebab untuk chemical-nya saja buat kaleng isi 300 ml, biayanya sekitar Rp 12 ribu. Kalau ditambah Ppn jadi sekitar Rp 13.500,- sedang isi 500 ml bisa mencapai Rp 15 ribuan,” tambahnya.

Belum lagi ditambah harga kaleng, label, valve, acuetor, tutup atas, boks, biaya produksi dan lain-lain. Kalau ditotal, menurut Arief bisa di atas Rp 30 ribuan. “Itu baru di tingkat produksi, belum ke pengecer yang pastinya akan ditambah dengan biaya pengiriman,” ujarnya. Iya juga ya?

Ia pun lantas beransumsi bahwa bila ada carb cleaner yang dihargai Rp 15 ribuan, kemungkinan mengandung zat kimia acetone yang tinggi. “Zat ini harganya memang murah dan punya kemampuan membersihkan deposit serta tidak berbau. Tapi mudah menguap dan bisa merusak cat dan logam. Contohnya, zat ini biasa dipakai untuk membersihkan cat kuku,” terang Arief.

Masih kata Arief, acetone ini lama-lama dapat merusak piston dan sil-sil yang ada pada saluran bahan bakar. “Bila nanti mendapati langsam enggak stabil, atau mesin susah dihidupkan setelah memakai cairan-cairan seperti itu, ada kemungkinan itu efek dari zat acetone,” imbuhnya.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Enrico Hanafi Muljadi, Direktur PT Rhema Perdana Jaya, pemegang merek Brighton 015 Carb Cleaner yang di pasaran dijual sekitar Rp 22 ribuan. “Acetone memang sifatnya merusak. Tapi tetap diperlukan. Hanya saja kadarnya tidak boleh banyak,” ucap Rico, sapaan akrabnya.

Pada Brighton 015, lanjut Rico, mengandung campuran bahan aromatic dan aliphatic hydrocarbon yang dilengkapi dengan bahan penstabil solvent. “Kombinasi formulasi campuran aromatic dan aliphatic ini mampu melarutkan carbon residue dan lacquer yang terjadi di mulut ruang bakar. Bahan-bahan tersebut sudah teruji dan aman untuk semua jenis logam baik logam keras maupun logam lembut (aluminium, tembaga dan kuningan).”

Tapi ya itu, untuk mengetahui kadar acetone yang terkandung di dalam sebuah carb/injector cleaner, sebagai orang awam pastinya tidak akan bisa tahu.

“Hanya orang yang mengerti kualitas saja bisa tau mana produk bagus dan tidak. Kalau di kami, biasanya orang seperti itu pilih produk branded kayak STP,” bilang Muhamad Tasrikin dari Kien’s Abadi Motor yang berdagang aneka oli dan cairan pembersih otomotif di sentra onderdil Ramanda, Depok, Jabar. (mobil.otomotifnet.com)