Banjir yang menerjang Jakarta dan beberapa kota lain di Indonesia, pastinya musibah yang tak pernah diinginkan.
Tak hanya rumah dan harta yang rusak kena air, tak terbilang juga berapa banyak mobil yang terendam. Pastinya, interior bakal basah kunyup dan bernoda serta mesin yang lenyap terendam.
Namun, di balik itu semua, ada sebuah modul komputer yang disebut ECU (Electronic Computer Unit).
Alat ini merupakan otak dari kendaraan karena bertugas mengatur semua fitur dan mesin. Nah, bagaimana sebenarnya perlakuan ECU jika mobil terlanjur terendam banjir?
EFEK KOROSI
Memang musibah banjir sudah selesai, namun musim hujan dengan potensi banjir masih ada. Nah, untuk jaga-jaga, ada beberapa perawatan sebelum ECU hancur.
EFEK KOROSI
Memang musibah banjir sudah selesai, namun musim hujan dengan potensi banjir masih ada. Nah, untuk jaga-jaga, ada beberapa perawatan sebelum ECU hancur.
"Kalau masih sempat, lepas terminal aki untuk meminimalisir arus listrik yang mengalir," wanti Tjia Goan Lay, pemilik bengkel Lay Car, spesialis ECU di Pasar Mobil Kemayoran, Jakpus.
Tak hanya melepas kabel aki, usahakan selalu hafal dengan posisi ECU. "Lebih baik lagi kalau ECU dilepas dari dudukannya," sambung Atak, spesialis ECU di Jl. Dharma Asri Blok NL No.12, Jakbar.
Memang butuh effort ekstra, mengingat setidaknya harus menyediakan kunci ring 10 mm yang biasa mengunci ECU. Namun, ketika ECU sudah terlepas, pastinya jauh lebih aman dari potensi kerusakan akibat rendaman air.
Karena ECU terbuat dari komponen kelistrikan yang kecil, air apalagi untuk yang rumahnya dekat dengan laut sangat merusak. Maka dari itu, meminimalkan kerusakan bukan hanya dari arus listrik yang mengalir, tapi juga akibat kandungan air yang berbahaya. Efeknya lebih ke korosi atau karat.
"Paling lama, sehari atau dua hari setelah terendam harus angkat ECU dulu," tegas Atak lagi. Jadi, usahakan lepas ECU untuk diperiksa terlebih dahulu sebelum mengirim mobil ke bengkel atau salon mobil. Takutnya, daripada kelamaan diam dan jadi korosi, lumayan kan biaya perbaikan ECU kalau bisa ditekan.
Tak hanya diangkat, tapi mesti langsung dibersihkan. Prosesnya harus pakai air panas dan kuas halus. Memang mesti hati-hati. "Tidak masalah juga pakai air campur sampo, yang penting setelah bersih harus langsung kering," sambung pria berpostur langsing ini.
Mengeringkan juga langsung dijemur dengan terik matahari, atau bisa gunakan hair dryer kalau masih mendung. Tapi, jangan terlalu dekat dan pakai tingkatan panas paling rendah. Takutnya, panas pengering rambut itu malah bikin komponen di ECU kepanasan dan terlepas. (mobil.otomotifnet.com)
Bisa Diservis
Andai terburu-buru menyelamatkan diri daripada mobil, jangan sedih juga ECU tak bisa diperbaiki. Kedua spesialis ECU tersebut siap menerima problem yang mendera.
Tak hanya melepas kabel aki, usahakan selalu hafal dengan posisi ECU. "Lebih baik lagi kalau ECU dilepas dari dudukannya," sambung Atak, spesialis ECU di Jl. Dharma Asri Blok NL No.12, Jakbar.
Memang butuh effort ekstra, mengingat setidaknya harus menyediakan kunci ring 10 mm yang biasa mengunci ECU. Namun, ketika ECU sudah terlepas, pastinya jauh lebih aman dari potensi kerusakan akibat rendaman air.
Tyo/Otomotifnet
Banjir mempengaruhi kinerja ECU
"Paling lama, sehari atau dua hari setelah terendam harus angkat ECU dulu," tegas Atak lagi. Jadi, usahakan lepas ECU untuk diperiksa terlebih dahulu sebelum mengirim mobil ke bengkel atau salon mobil. Takutnya, daripada kelamaan diam dan jadi korosi, lumayan kan biaya perbaikan ECU kalau bisa ditekan.
Tak hanya diangkat, tapi mesti langsung dibersihkan. Prosesnya harus pakai air panas dan kuas halus. Memang mesti hati-hati. "Tidak masalah juga pakai air campur sampo, yang penting setelah bersih harus langsung kering," sambung pria berpostur langsing ini.
Mengeringkan juga langsung dijemur dengan terik matahari, atau bisa gunakan hair dryer kalau masih mendung. Tapi, jangan terlalu dekat dan pakai tingkatan panas paling rendah. Takutnya, panas pengering rambut itu malah bikin komponen di ECU kepanasan dan terlepas. (mobil.otomotifnet.com)
Bisa Diservis
Andai terburu-buru menyelamatkan diri daripada mobil, jangan sedih juga ECU tak bisa diperbaiki. Kedua spesialis ECU tersebut siap menerima problem yang mendera.
"Sayangnya, untuk ECU mobil yang sudah immobilizer mesti dibawa ke APM atau bengkel resmi mobil bersangkutan untuk menyamakan kode antara ECU dengan kunci kontak," urai Lay, kali ini.
Walau tak harus semua ECU dengan immobilizer diganti, menurut Atak ketika ECU sudah terlindungi dari awal, potensi ganti ECU masih bisa diminimalkan, cukup dengan servis ulang.
Hanya saja, masalah biaya sangat tergantung dari ECU bersangkutan. "Biasanya 25% sampai 30% lebih murah dari harga ECU baru. Soalnya tergantung kerusakan juga," sambung Atak lagi.
Contoh, harga ECU gres kepunyaan Mitsubishi Grandis berkisar Rp 22 juta, atau BMW generasi E36 yang masih di kisaran Rp 12 juta.
Nah, mulai sekarang ingat-ingat posisi ECU. Lumayan kan menekan ongkos servis padahal masih banyak yang mesti dibereskan.
Walau tak harus semua ECU dengan immobilizer diganti, menurut Atak ketika ECU sudah terlindungi dari awal, potensi ganti ECU masih bisa diminimalkan, cukup dengan servis ulang.
Hanya saja, masalah biaya sangat tergantung dari ECU bersangkutan. "Biasanya 25% sampai 30% lebih murah dari harga ECU baru. Soalnya tergantung kerusakan juga," sambung Atak lagi.
Contoh, harga ECU gres kepunyaan Mitsubishi Grandis berkisar Rp 22 juta, atau BMW generasi E36 yang masih di kisaran Rp 12 juta.
Nah, mulai sekarang ingat-ingat posisi ECU. Lumayan kan menekan ongkos servis padahal masih banyak yang mesti dibereskan.