Nih, Cara Dorong Mobil yang Benar, Ketahui Lokasi Tekanan

billy - Jumat, 14 Desember 2012 | 11:23 WIB

(billy - )


Pengguna kendaraan pasti pernah mengalami kondisi di mana ketika akan memarkir atau keluar dari tempat parkir, terhalang mobil lain. Solusinya, mobil lain itu harus digeser. Ini bisa terjadi sebaliknya pada mobil sendiri. Atau ketika kendaraan mogok dan harus didorong oleh banyak orang.

Namun tidak semua orang memiliki pengetahuan teknik mendorong yang sama. Jika salah meletakkan tangan, bagian bodi mobil bisa amblas atau penyok. Padahal ada aturan mainnya.

Mobil harian banyak modelnya, ada sedan, hatchback, MPV, SUV ataupun jip. Masing-masing punya tempat aman untuk ditekan ketika mobil didorong. Pada dasarnya, pilih tempat yang paling kuat.

"Doronglah bagian belakang mobil tepat di area yang paling kokoh tulangnya. Biasanya di sekitar pojok kiri dan kanan. Apapun model mobil itu, yang pasti dorongnya bukan di area pelat yang ukurannya luas," terang Iwan Abdurahman, Techincal Support Department PT Toyota Astra Motor, APM Toyota di Indonesia.

Ditambahkan, yang lebih penting lagi dorong dengan perlahan. Jangan dientak, untuk memperkecil kemungkinan penyok. Hal senada diungkap Hersunoto Ametro, manajer perbaikan bodi dan pengecatan mobil Honda Pradana di Karang Tengah, Tangerang.

Buat jenis MPV atau mobil yang di bagian pinggir terdapat deretan lampu, "Tekan atau dorongnya di kap bagasi agak pinggir. Kalau bagasi ditutup di pinggirannya kan ada karet, daerah itu cukup kuat juga," kata Hersunoto.

Bagaimana dengan mobil yang tutup bagasinya kaca semua seperti Honda Brio, Geely Panda dan sebagainya? "Dorong saja fender belakang kiri dan kanan," ujarnya.

Selain di bodi, ada pula yang memindahkan mobil dengan cara memutar bannya. "Cara itu bisa saja, aman buat bodi mobil. Tetapi saya yakin usahanya lebih besar dibanding dorong bodi," tutur Iwan lagi.

Parahnya kalau ada yang memindahkan mobil dengan menarik bumpernya. Ini sangat tidak disarankan. Rata-rata mobil sekarang bumpernya terbuat dari plastik dan dipasang ke bodi hanya dengan klip atau baut kecil, sehingga mudah lepas.

Bumper sekarang didesain seperti itu sebagai penyerap benturan saat tabrakan. "Mungkin kalau mobil lama bisa saja, seperti Toyota FJ40 kan bumpernya besi dan diikat kuat ke bodi," ungkap Iwan.

Nah, jika suatu ketika keluar dari tempat parkir dan mendapati bodi mobil Anda penyok, bisa jadi akibat didorong pada bagian yang tidak tepat. (mobil.otomotifnet.com)