Bisa untuk semua jenis mobil di Tanah Air
Jakarta - Daripada pusing mikirin kenaikan harga BBM subsidi, mendingan mempersiapkan energi alternatifnya. Yaitu dengan menggunakan bahan bakar gas (BBG) buat di kendaraan.
Nah, supaya mobil bisa menggunakan BBG, harus ditambahkan converter kit. “Terdiri dari beberapa komponen mulai dari tabung, pipa, wiring, hingga injection rail,” terang Robbi Sukardi, Ketua Umum APCNGI sekaligus Direktur PT Raja Rafa Samudra sebagai distributor converter kit.
Saat ini sebenarnya sudah tersedia paket converter kit buat mobil-mobil yang ada di sini. Harganya memang relatif mahal, mulai sekitar Rp 13 juta hingga Rp 36 jutaan.
“Tergantung jenis mesin dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar. Kit-nya masih impor semua jadi mahal,” tambah Danny Praditya, President Director PT Gagas Energi Indonesia.
Diharapkan pemerintah ikut mendukung kebijakan konversi gas agar menetapkan dalam hal fiskal. Seperti segera mendorong industri lokal memfabrikasi konverter kit dalam negeri. Meniadakan bea masuk dan PPN untuk alat konversi BBG dan tabungnya.
Lalu kendaraan yang sudah mengunakan BBG agar biaya pajak kendaraan dikurangi. “Jadi selain SPBBG diperbanyak juga kebijakan fiskal dari pemerintah yang akan membuat harga converter kit murah, sehingga semakin banyak orang yang beralih ke BBG,” lanjut Robbi.
”Kit masih impor semua, jadi mahal.”
Danny Praditya, President Director PT Gagas Energi Indonesia
Paket Harga Konversi BBG
Konversi BBM ke BBG tentunya perlu investasi awal untuk membeli kit-nya. Seperti disebutkan, range harganya mulai Rp 13 juta hingga Rp 36 juta. Untuk rincian part apa saja yang mencakup dalam satu paket, silahkan lihat tabel harga paket.
Terdapat 3 hal yang membedakan harga paket. Pertama adalah jumlah silinder kendaraan, kedua menyangkut jenis tabung dan ketiga soal sistem bahan bakar yakni injeksi atau karburator. Khusus tabung untuk menyimpan BBG diketahui ada 4 tipe, urutan 1 hingga 4 lebih mahal tipe 4. Sebab terkait dengan material serta bahan pembungkusnya. Semakin tinggi tipe tabung, bobotnya pun kian ringan. Tentu saja harganya menjadi lebih mahal.
Pun begitu dengan sistem bahan bakar, sistem injeksi lebih mahal dibanding sistem karburator. Sebab pengabutan bahan bakar bersistem injeksi diperlukan alat injector, sedangkan untuk sistem konvensional yakni karburator tidak perlu menambahkan kit pelengkap.
Sebagai gambaran, Converter Kit (C-Kit) untuk mesin 4 silinder dengan tabung tipe 2 harga paketannya Rp 13,2 juta – Rp 16,8 juta, sedangkan untuk mesin 6 silinder pakai tabung tipe 2 mulai dari Rp 15,6 juta hingga Rp 19,2 juta. Selanjutnya untuk C-Kit bersistem bahan bakar karburator buat mesin 4 silinder paketannya lebih murah yakni Rp 10,8 juta sampai Rp 14,4 juta.
Seluruh harga paketan tersebut dirilis oleh PT Raja Rafa Samudra (RRS) dengan satuan harga bermata uang US dolar yang telah dikonversi ke kurs rupiah (Rp 12.000) selaku perusahaan pemasok CNG sekaligus CK aftermarket di Indonesia. “Harga paketan C-Kit tersebut belum termasuk PPN 10%. Untuk semua paket sudah termasuk garansi selama 2.000 jam pemakaian,” sebut Robbi Sukardi, Direktur PT RRS sekaligus ketua umum Asosiasi Perusahaan CNG Indonesia. (mobil.otomotifnet.com)