Lancer Evo-VII, VIII dan IX memakai basis mobil (platform) Mitsubishi Cedia yang berbodi bongsor karena Lancer versi CK sudah tidak diproduksi lagi pada waktu itu. Tak heran bila bobot total juga bertambah untuk generasi ini.
Mitsubishi kemudian membuat terobosan seputar sasis dan sistem drive train. Perubahan paling besar terasa pada penambahan active center differential dan limited-slip differential (LSD) yang lebih efektif pada roda belakang. Sementara helical limited-slip differential pada roda depan juga dibenahi.
Meski tak ada kewajiban dalam regulasi homologasi, tradisi GSR alias Evo versi jalan raya tetap dipertahankan. Malah, kali ini tersedia transmisi matik pada varian GT-A yang merupakan plagiat Evo-VII GSR namun lebih elegan.
Varian GT-A yang hanya keluar 1 tahun ini (2002), nantinya menjadi platform untuk Lancer Evo-VIII. Paling menarik pada varian ini adalah opsi transmisi matik 5-speed yang disebut 'fuzzy logic' lantaran bisa mempelajari karakter mengemudi sang driver.
Lantaran hanya keluar 1 tahun saja, varian Evo-VIII tak lagi memakai matik fuzzy logic ini. Namun keluar lagi pada generasi ke-IX tetapi hanya pada varian estate car alias Lancer Evolution IX Wagon. Sementara varian sedan saloon Evo-IX dipersenjatai transmisi manual berteknologi Twin Clutch SST gearbox yang berlanjut hingga ke generasi Evo-X. (mobil.otomotifnet.com)