Turunnya harga komoditas yang membuat penjualan truk ringan melemah di akhir 2012 tak menyurutkan PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) membangun pabrik baru senilai Rp 14 triliun di Karawang seluas 30 hektar . “Kami rencanakan tahun 2014 sudah bisa beroperasi,” sahut Johannes Nangoi, Vice President IAMI. Pabrik berkapasitas 80.000 unit setahun ini akan menjadi basis produksi truk Isuzu selain di Jepang dan Thailand. Tahun depan Isuzu akan meluncurkan 17 model baru
Meski terjadi gonjang-ganjing mengenai masalah perburuhan, Toyota Group juga tetap berkomitmen untuk terus melanjutkan ekspansinya. Ini ditegaskan Akio Toyoda, President & Representative Director Toyota Motor Corporation (TMC) kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono awal November silam. Mereka akan menanam investasi hingga Rp 26 triliun di Indonesia sampai 2020. Dalam tahap awal, raksasa otomotif asal Jepang itu bakal menggelontorkan dana Rp 13 triliun selama lima tahun ke depan untuk membangun pabrik di Karawang, Jawa Barat, guna meningkatkan kapasitas produksi dari sekitar 130 ribu unit saat ini menjadi 250 unit pada 2014.
Soal maraknya tuntutan buruh ini Prijono menjelaskan kalau pihaknya sangat tidak ingin melakukan PHK. “Kami melakukan itu terakhir pada 1998 ketika saat krismon,” jawabnya. Berkat melakukan efisiensi langkah PHK bisa dihindari. “Kami juga belum melihat dampak langsung soal UMR. Tapi dampaknya mungkin terasa di supplier lapis ketiga. Kami masih terus menganalisa soal ini,” ujar Sudirman MR, Presdir PT Daihatsu Astra Motor (ADM). “Buat pabrikan tentu bakal berdampak. Tapi kami juga tak melihat kaitan langsung penetapan UMR itu dengan langkah PHK. Masih banyak cara bisa ditempuh,” jelas Johannes Loman, Executive Vice President Director PT Astra Honda Motor (AHM).
MENYERAP RIBUAN TENAGA KERJA
Toyota Group melihat tuntutan buruh ini ada kaitannya dengan peningkatan ekonomi. Mereka lebih menyarankan agar terjadi dialog yang lebih baik antara pemerintah dan buruh. Investasi langsung yang akan digelontorkan Toyota Group justru akan menyerap sedikitnya 9.000 tenaga kerja. Berasal dari enam perusahaan di bawah grup Toyota, yakni Toyota Motor Corporation (TMC), Toyota Auto Body Co Ltd (TAB), Toyota Tsusho Corporation (TT), Aisin Seiki Co Ltd (AS), Denso Corp, dan Daihatsu Motor Co Ltd (DMC).
PT Denso Indonesia yang di dalamnya ada saham PT Astra Otoparts sudah melakukan upacara pembangunan pabrik ketiganya di Cikarang, Bekasi, senilai Rp 1,3 triliun pada Jumat (30/11). Menggandeng 200 perusahaan lokal. Ini langkah persiapan menyongsong tumbuhnya pasar otomotif Indonesia dan Asean. Pada Januari 2013, salah satu pabrik baru PT Astra Otoparts lainnya di Karawang senilai Rp 70 miliar akan mulai produksi komponen shaft axle buat mobil.
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) saat ini sedang dalam tahap finalisasi pembelian lahan seluas 150 hektar untuk pembangunan pabrik mesin baru.
Upaya ini merupakan respon guna mengantisipasi peningkatan tumbuhnya pasar otomotif nasional. Kapasitas produksi pabrik Toyota Karawang I akan ditingkatkan dari 110.000 unit menjadi 130.000 unit per tahun pada September 2013. Di samping itu, pabriknya di Karawang II akan mulai operasi awal 2013 dengan kapasitas produksi 120.000 unit setahun, sehingga total kapasitas kedua pabrik tersebut menjadi 250.000 unit setahun. Tahun depan Toyota dan Daihatsu akan memproduksi Alya-Agya, sementara Toyota sendiri akan memproduksi mini hatchback Etios.
PT Astra Honda Motor (AHM) belum merevisi pembangunan plant keempatnya meski pasar roda dua tengah merosot. Tahun depan mungkin tantangannya lebih berat karena pengenaan DP minimum bagi lembaga leasing syariah. “Padahal sekarang ini 75% konsumen motor memakai jasa syariah setelah leasing reguler kena aturan DP minimum,” sahut Johannes Loman. Produsen motor Honda ini sudah mengumumkan siap membangun pabrik sepeda motor jenis skutik dengan investasi sampai Rp 3,12 triliun. Pabrik ini ditargetkan mulai dibangun Maret 2013 dan selesai akhir 2014. (mobil.otomotifnet.com)