Ketika memasuki kabin memang sedikit berbeda dibandingkan Peugeot seri lainnya. Interiornya terbilang sederhana untuk ukuran sebuah Peugeot yang terkenal dengan kenyamanan berpadu tampilan yang elegan. Menguntungkan lantaran Anda mudah menjangkau fitur-fitur, termasuk panel AC atau audio yang berada di fascia tengah.
Sayangnya, posisi mengemudinya untuk beberapa pemilik 206 kurang nyaman, namun beberapa lainnya mengatakan tidak masalah. Bila melirik dapur pacu, mesin yang berkapasitas ‘hanya’ 1.400 cc itu memang kurang bertenaga ketika digeber terutama di tanjakan. Namun, di sisi lain malah menyumbang konsumsi bensin yang irit. Untuk di dalam kota memang cukup, tapi ketika dibawa keluar kota cukup jadi masalah.
Lalu apa saja yang menjadi penyakit khas 206? Ada overheat yang dikarenakan relay atau motor ekstra fan mati karena usia pemakaian. Selain itu karena ini mobil hatchback sudah pasti suspensi belakang keras, terutama yang produksi sampai tahun 2003 karena mulai 2004 sudah pakai torsion bar. “Untuk kaki-kaki lower arm dan balljoint sering rusak kalau kerap lewat jalan jelek,“ bilang Wawan dari bengkel Lili, spesialis kaki-kaki. Untuk harga pasarannya tahun 2000 sekitar Rp 65 juta, sedangkan tahun 2007 berkisar di Rp 125 juta,” ujar Refi Auto, spesialis Peugeot di Jl. Panjang, Kebun Jeruk, Jakbar. Namun ini hanya sekadar patokan saja, bisa jadi ada yang menjual di bawah harga tersebut atau malah di atas harga itu. Semua tergantung dari kondisi mobilnya ya. (mobil.otomotifnet.com)