Kuala Lumpur - Ditengah gencarnya kampanye keselamatan berkendara, para pengguna mobil, terutama penumpang dibelakang ternyata hanya sedikit sekali yang sadar untuk menggunakan seatbelt kursi belakang sebagai keamanan.
Sebuah studi yang dilakukan Lembara Keselamatan Jalan Malaysia MIROS (Malaysian Institute of Road Safety Research) telah menemukan kalau hanya 7-9 persen penumpang mobil dibelakang yang menggunakan seatbelt.
The Star melaporkan (26/5), menteri transportasi Malaysia, Datuk Seri Liow Tiong Lai pun sampai harus mendesak semua orang untuk melakukannya demi keselamatan mereka. "Kita harus memperkuat program kesadaran berkendara kita. Aturannya sudah ada. Kami hanya ingin mengingatkan masyarakat," ujar Liow.
"Tingkat kematian jalan kami sangat tinggi, dan kami telah memperkenalkan banyak langkah-langkah, termasuk persyaratan sabuk pengaman belakang. Sayangnya, kepatuhan terhadap hukum masih sangat rendah, " katanya sambil mengungkapkan kecelakaan jalan raya di Malaysia menghilangkan 6.674 nyawa tahun lalu.
Statistik MIROS menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan untuk aturan penggunaan seatbelt belakang sebesar 47 persen ketika diperkenalkan pada bulan Februari 2009, tapi kemudian anjlok hingga 13 persen pada akhir tahun 2009, terus menurun 9,7 persen pada tahun 2010 dan turun lagi 9,2 persen oleh 2011.
Untuk beberapa alasan kepatuhan meningkat menjadi 13,5 persen pada tahun 2012, sebelum turun lagi menjadi 12,5 persen pada 2013 dan turun 7,7 persen selama empat bulan pertama 2014.
Alasan kenapa seatbelt belakang wajib digunakan, berdasarkan studi US Federal Motor Carrier Safety Administration yang mengungkapkan kalau kecelakaan kendaraan pada kecepatan 50 kpj saja, bobot penumpang belakang melonjak sampai 30-60 kali dari berat penumpang aslinya.
Ini artinya, saat terjadi tabrakan pada kecepatan 50 kpj, penumpang belakang menjadi tidak terkendali, dan akan terdorong kedepan dengan kecepatan setara proyektil peluru seberat 3,5 ton yang siap menerjang penumpang depan. Bisa dibayangkan efeknya seperti apa?
Nah, bagaimana dengan anda para pengguna mobil di tanah air? Meskipun Jakarta selalu macet misalnya, bukan berarti aspek keselamatan seperti penggunaan seatbelt menjadi tidak perlu. Malaysia saja bisa, kenapa kita tidak? Nggak malu kalah dengan Malaysia?(mobil.otomotifnet.com)