Jakarta - Bagi pemudik yang baru melakukan perjalanan hari ini (25/7), siap-siap menghadapi kemacetan panjang. Sehingga harus berkendara berjam-jam, bahkan sampai belasan atau puluhan jam. Jangan remehkan gejala kesemutan, mati rasa atau nyeri di pergelangan tangan atau punggung.
Agar perjalanan benar-benar menyenangkan, tak ada salahnya mengantisipasi segala kemungkinan sejak dini. Tak hanya kemungkinan celaka, stres atau kaki dan punggung pegal, tapi juga risiko menghadapi problem saraf atau neuropati karena macet panjang di jalur mudik.
WASPADAI MACET
Problem saraf kini bukan lagi monopoli orang tua, lo. Macet yang makin parah merupakan salah satu faktor yang membuat bikers dan orang-orang yang mengemudi dalam jangka waktu lama kini menjadi kelompok berisiko tinggi mengalami neuropati atau gangguan saraf tepi.
Perlu antisipasi segala kemungkinan agar perjalanan menyenangkan
“Penyebabnya bisa penyakit atau trauma, seperti bagian tubuh yang tertekuk dalam jangka waktu lama dan menyebabkan saraf terjepit dan aliran darah tak lancar. Salah satunya naik motor atau nyetir,” terang dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S(K), spesialis saraf dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Menurut data penelitian Perilaku Konsumen dan Lifetyle oleh MarkPlus Insight, pada tahun 2014, mengendarai mobil dan motor menyumbang risiko problem saraf sampai 58,5 persen. Disusul duduk dalam waktu lama antara 5-7 jam, biasa dialami pekerja kantor atau pengemudi sebesar 53,7 persen.
Nyetir atau naik motor, bisa jadi problem saraf bila gerakan dalam posisi yang salah dilakukan berulang-ulang. Seperti gerakan menekan tuas-tuas kopling dan rem saat naik motor, posisi duduk yang salah, terlalu miring, terlalu tegak, bikin punggung tertekuk atau bahu dan leher tegang.
Peregangan dan istirahat berkala itu penting
Tak hanya bikers, pengendara mobil pun bisa menghadapi risiko ini. “Duduk dalam posisi salah, menyebabkan tulang belakang tertekuk atau tidak lurus. Kalau terus dilakukan dalam waktu lama, enggak cuma neuropati problem yang muncul bisa lebih banyak,” imbuh Prof. Dr. dr. Moh Hasan Machfoed, Sp.S(K), M.S, Ketua Umum PERDOSSI.
ISTIRAHAT DAN PEREGANGAN
Di dunia otomotif salah satu problem yang paling banyak terjadi adalah Carpal Tunnel Syndrome. Terjadi karena gerakan naik turun berulang atau getaran terus-menerus di pergelangan tangan. “Dulu awalnya banyak dialami pekerja di bengkel karena sering kerja pakai obeng. Kini bisa dialami semua orang. Karena naik motor sampai gadget,” jelas dr. Luthy.
Jadi tak hanya saat musim libur Lebaran saja, problem ini mengancam setiap waktu. Gejalanya cukup mudah dideteksi, seperti kesemutan, jari-jari tangan atau kaki kebas atau mati rasa, kalau makin parah pergelangan tangan dan telapak jadi lemah.
dr. Manfaluthy, Neuropati bisa menimpa siapa saja karena nyetir sambil gadget
“Bisa diantisipasi dengan mengatur dan menjaga posisi duduk, jangan sampai tertekuk. Makin baik posisi sandaran, tugas otot yang menahan tubuh saat bersandar makin berkurang,” saran Prof. Hasan.
Prinsip safety driving dan riding yang mengharuskan istirahat tiap 2 jam sekali, juga dimaksudkan untuk mencegah tekanan terlalu besar pada saraf dan otot tubuh. Apalagi di musim liburan, perjalanan jauh dan macet.
“Lakukan break selama beberapa menit agar saraf tidak kejepit dan sendi enggak kaku. Untuk sopir, secara periodik lakukan peregangan saat istirahat,” imbuh dr. Luthy. (Mobil.Otomotifnet.com)