Lorenshow dapat mengimbangi Marc, meski kalah tenaga di lintasan lurus
DNF di seri pertama, jump start di seri kedua, lalu menyodok podium tiga di Argentina. Namun luput dari podium di Jerez dan Le Mans.
Ada perubahan apa yang membuat aksi Lorenshow sekonyong-konyong hadir di Mugello? Indikasi pertama adalah keputusan Komisi Grand Prix yang membolehkan pemakaian cakram berdiameter 340 mm di musim ini. Sebelumnya aturan yang berlaku hanya cakram berdiameter 320 mm yang wajib digunakan, sementara untuk 340 mm dibolehkan untuk sirkuit Motegi, Sepang dan Valencia.
Efeknya instan memang, terbukti sejak sesi latihan X-Fuera tampil konsisten dan melupakan problem karet hitam yang mendera. Klimaksnya saat raceday, start di urutan 3 langsung merangsek ke barisan depan dan memimpin lomba. Bahkan manakala Marc Márquez mulai mendekat pun, Lorenzo mampu meredam perlawanan hingga akhirnya di lap akhir. Marc yang berusaha keras menyalip JL99 berhasil melewati dan finish sebagai juara.
"Performaku meningkat berkat kestabilan pengereman dan mampu meredam Marc berkat 60% andilnya dari konsistensi pengereman. Sayang di lap terakhir melakukan kesalahan dan melebar sehingga membuat Marc masuk tikungan pertama lebih dulu. Kondisi ini membuat saya yakin bisa lebih baik dan kemenangan itu sudah dekat akan bisa kami raih," tukas Jorge Lorenzo.
Marc memang kembali menang dan sukses itu menorehkan kemenangan untuk ke-6 kalinya secara beruntun. Namun dengan menilik kejutan dan kebangkitan yang dipamerkan Lorenzo. Tak pelak Marc wajib waspada. (otosport.co.id)
Ada perubahan apa yang membuat aksi Lorenshow sekonyong-konyong hadir di Mugello? Indikasi pertama adalah keputusan Komisi Grand Prix yang membolehkan pemakaian cakram berdiameter 340 mm di musim ini. Sebelumnya aturan yang berlaku hanya cakram berdiameter 320 mm yang wajib digunakan, sementara untuk 340 mm dibolehkan untuk sirkuit Motegi, Sepang dan Valencia.
Efeknya instan memang, terbukti sejak sesi latihan X-Fuera tampil konsisten dan melupakan problem karet hitam yang mendera. Klimaksnya saat raceday, start di urutan 3 langsung merangsek ke barisan depan dan memimpin lomba. Bahkan manakala Marc Márquez mulai mendekat pun, Lorenzo mampu meredam perlawanan hingga akhirnya di lap akhir. Marc yang berusaha keras menyalip JL99 berhasil melewati dan finish sebagai juara.
"Performaku meningkat berkat kestabilan pengereman dan mampu meredam Marc berkat 60% andilnya dari konsistensi pengereman. Sayang di lap terakhir melakukan kesalahan dan melebar sehingga membuat Marc masuk tikungan pertama lebih dulu. Kondisi ini membuat saya yakin bisa lebih baik dan kemenangan itu sudah dekat akan bisa kami raih," tukas Jorge Lorenzo.
Marc memang kembali menang dan sukses itu menorehkan kemenangan untuk ke-6 kalinya secara beruntun. Namun dengan menilik kejutan dan kebangkitan yang dipamerkan Lorenzo. Tak pelak Marc wajib waspada. (otosport.co.id)