Montreal – Setelah balapan di Montreal, Kanada, tim Ferrari galau. Menurut bos tim Maurizio Arrivabene, mestinya tim mendapat hasil lebih baik ketimbang finish di urutan 4 dan 5.
Seperti dugaan pembalap Mercedes, Lewis Hamilton bahwa Ferrari akan tampil bagus, kenyataannya memang demikian. Kimi Raikkonen yang start di posisi 3 dan bisa mengancam kedua pembalap Mercedes di depannya, gagal terwujud.
Sementara Sebastian Vettel start dari urutan 18, melalui perjuangan gigih maju 13 posisi untuk finish di urutan 5. Seandainya Vettel posisi start lebih bagus, tentu hasil lomba akan lain ceritanya.
Ferrari galau karena mobil mereka bagus, tetapi hasilnya tak sesuai harapan. “Kalau kami lihat kecepatan saat lomba, tampak bagus. Tetapi banyak situasi yang terjadi yang mencegah kami mendapatkan hasil lebih baik,” kata Arrivabene.
“Sebastian berlomba dengan hebat, naik 13 belas posisi dari posisi startnya. Mesin upgrade kami memberi hasil positif, tetapi akhir pekan yang kurang bagus,” lanjutnya.
Ia mengomentari Kimi yang mobilnya melintir di lap 28, satu lap setelah ganti ban baru. Kimi yang semula berada di posisi 3, dilewati pembalap Williams, Valtteri Bottas.
“Kimi dijadwalkan sekali pit stop, kemudian kami mengubah jadi dua kali ketika ia berada di belakang Bottas. Melintirnya Kimi di hairpin, sesuatu yang belum kami pahami, mungkin karena kelalaian seperti dia bilang kejadiannya sama seperti tahun lalu,” jelasnya.
Dalam hal itu, Arrivabene tidak mau menyalahkan Kimi atau tim. Karena Kimi juga melakukan usaha keras, tetapi karena beberapa masalah membuatnya lajunya mengendur di beberapa tahapan.
Terpenting menurutnya, tim jangan membiarkan posisi podium meleset lagi seperti balapan di Montreal itu. “Kami masih terkuat kedua, tetapi kami harus melihat kedepan, bukan ke belakang,” tutur Arrivabene menghibur diri. (otosport.otomotifnet.com)