F1: Inikah Penyebab-penyebab Sebastian Vettel Cabut dari Red Bull

Sabtu, 4 Oktober 2014 | 15:14 WIB



Suzuka - Sebastian Vettel mengatakan jelang kualifikasi bahwa keputusannya meninggalkan Red Bull dimotivasi oleh fakta. Bahwa ia merasa sudah waktunya untuk melakukan sesuatu yang baru dan berbeda. Tapi, sesungguhnya masih ada dua penyulut yang membuatnya cabut.

Christian Horner, pimpinan tim Red Bull mengumumkan tadi pagi bahwa Vettel telah memberitahu tim kalau dirinya berencana berhenti di akhir musim 2014. Dan dipastikan ia akan berlabuh ke Ferrari karena skuad Maranello telah membuat dirinya sangat atraktif menerima tawaran.

Ketika didesak wartawan alasan dirinya hengkang, padahal Red Bull sudah memberikannya gelar juara dunia  4 kali berturut-turut, Vettel pun menjawab dengan tenang.

"Jelas, salah satu bayangan yang sangat sulit dijelaskan. Ini bukan lantaran saya tidak bahagia. Saya sangat senang setiap balapan, saya ada di sana dan kami sangat kompetitif dalam lima atau enam tahun," papar Vettel.

Tahun ini, lanjutnya, jelas bukanlah arah yang kita harapkan, tetapi tetap saja bagian dari balap, "Bagian dari kehidupan. Aku meninggalkan tempat yang sangat, sangat senang dan itulah mengapa itu selalu sulit," urainya.

Lantas, apa pemicu sesungguhnya sampai ia angkat kaki? Kesal, sudah tentu. Karena, prestasinya tahun ini jeblok lantaran tidak didukung performa mobil yang baik.

Jika kondisi ini juga dialami rekan setimnya Daniel Ricciardo, mungkin lain cerita. Kenyataannya, pembalap Australia ini malah berhasil memenangkan 3 seri lomba dan kini menduduki peringkat ketiga.

Di mata Vettel, tentu manajemen tim telah memperlakukannya dengan tidak seimbang sama Ricciardo. Tepatnya, Red Bull lebih mengedepankan pembalap Australia itu untuk merebut gelar juara dunia. Meski, target itu tidak tercapai. Tapi, ini jadi keputusan  Vettel untuk cabut.

Pemicu kejengkel lain, tidak terlibatnya Adrian Newey sebagai direktur teknik. Meski Red Bull telah memperpanjang kontraknya, Newey dipindahkan ke proyek lain di bawah manajemen Red Bull Racing. Saat ini tugasnya sebagai konsultasi untuk menciptakan mobil balap Red Bull masa depan.

Tanpa kehadiran sang "guru", Vettel tentu tidak bisa berkonsultasi mengenai mobil. Diperparah lagi, ia di Suzuka sampai harus menggunakan mesin yang melebihi kuota 5 unit mesin dalam satu mesin, yakni memakai mesin keenam.

"Semua ini tidak ada hubungan dengan hasil diraih tahun ini. Lebih berkaitan dengan fakta bahwa saya merasa siap dan sudah waktunya untuk memulai sesuatu yang baru," ungkap Vettel. (Otosport.co.id)