Efek tentang pemahaman setting suspensi yang benar membuat motor lebih nyaman dikendarai, pembalap tidak mudah capek dan ban tidak cepat aus. Beberapa hal itu yang menjadi pengalaman penting bagi pembalap. Apalagi tiga unsur itu krusial di ajang balap, terutama bebek underbone selama ini lazim terkonsentrasi mengorek mesin agar mampu menelurkan tenaga yang dahsyat.
"Bicara peruntukan sepeda motor underbone itu tidak diperuntukkan sebagai tunggangan kompetisi namun karena di sini dijadikan tunggangan balap. Mau tidak mau syarat menjadi kuda besi balap yang hebat, sektor suspensi jadi syarat yang wajib dipenuhi," ujar Eddy Saputra, punggawa Öhlins Indonesia.
Kondisi Tanah Air menjadikan motor bebek jadi modal awal berkarier di pentas balap. Pemahaman akan seluk-beluk suspensi jadi mutlak. "Artinya dengan motor yang bobotnya ringan dan dapat memahami karakter setting suspensinya, maka modal itu bisa diaplikasikan di kelas yang lebih tinggi lagi," imbuh Eddy.
Sebagai buktinya, pentas balap underbone kini sudah mulai melirik aplikasi dan setting sokbreker Öhlins. Jika sebelumnya baru beberapa tim yang mengaplikasinya termasuk kubu ART, maka musim 2014 mendatang diperkirakan di ajang Indoprix bakal ada beberapa pembalap yang mengandalkan Öhlins. "Ada beberapa tim yang bakal mengaplikasi Öhlins musim depan antara lain BMKS, Putera Anugerah dan Kawahara Racing," ujar Dendy Anugerah dari Öhlins Indonesia.
Di samping Öhlins, sokbreker premium lain yang menancapkan cakarnya di kancah balap nasional adalah Kayaba lewat Yamaha Jupiter Z1 injeksi-nya. Kayaba untuk Z1 beda dengan Kayaba di pasaran. "Yang ada di pasaran hanya bisa setting satu per. Nah di Z1 tersedia banyak pilihan mulai mau yang soft sampai yang hard," celoteh Sudarmono yang menyemplak Z1 injeksi di Indoprix musim lalu.
Setidaknya kehadiran sokbreker premium di pentas balap nasional bukan semata-mata jadi gengsi, melainkan jadi pembelajaran buat pembalap dan mekanik mengerti benar setting suspensi yang akurat di tunggangan balap. (otosport.co.id)