Jost Capito, bos Volkswagen Motorsport memuji Jari-Matti Latvala dan co-driver Miikka Anttila sebagai ‘King of speed’ setelah kemenangan di reli Finlandia (30/7-2/8).
Latvala menjadi yang tercepat dalam sejarah World Rally Championship (WRC). Ia berhasil memecahkan rekor sebagai pereli tercepat di lintasan dengan kecepatan rata-rata mencapai 125,4 km/jam. Sebelumnya di tahun 2012, Sebastien Loeb memegang rekor tersebut dengan 123 km/jam.
“Sebuah reli yang fantastis dari Latvala, Miikka, Ogier dan Ingrassia. Mereka sangat berkelas,” tutur Capito. “Latvala dan Miikka tak ada keraguan dengan ‘King of speed-nya’. Tidak ada seorangpun yang bisa secepat mereka di aspal maupun gravel,” tambah Capito.
Kemenangan Volkswagen di posisi pertama dan kedua juga menjadi sebuah mimpi yang tercapai. Sang bos, juga merasa bangga dengan perfoma dan penampilan dari pembalapnya.
“Semua orang melihat bagaimana mereka mengendarai dan perfoma mereka. Kami sangat bangga dengan mereka. Namun, kita mengajarkan bagaimana cara menjaga sikap dan saling menghargai pembalap lain. Karena itu lebih penting dibandingkan skill mereka menyetir, sikap mereka akan menjadi panutan”.
Latvala menjadi yang tercepat dalam sejarah World Rally Championship (WRC). Ia berhasil memecahkan rekor sebagai pereli tercepat di lintasan dengan kecepatan rata-rata mencapai 125,4 km/jam. Sebelumnya di tahun 2012, Sebastien Loeb memegang rekor tersebut dengan 123 km/jam.
“Sebuah reli yang fantastis dari Latvala, Miikka, Ogier dan Ingrassia. Mereka sangat berkelas,” tutur Capito. “Latvala dan Miikka tak ada keraguan dengan ‘King of speed-nya’. Tidak ada seorangpun yang bisa secepat mereka di aspal maupun gravel,” tambah Capito.
Kemenangan Volkswagen di posisi pertama dan kedua juga menjadi sebuah mimpi yang tercapai. Sang bos, juga merasa bangga dengan perfoma dan penampilan dari pembalapnya.
“Semua orang melihat bagaimana mereka mengendarai dan perfoma mereka. Kami sangat bangga dengan mereka. Namun, kita mengajarkan bagaimana cara menjaga sikap dan saling menghargai pembalap lain. Karena itu lebih penting dibandingkan skill mereka menyetir, sikap mereka akan menjadi panutan”.