Kejurnas Slalom Yogyakarta, Apa Saja Bisa Terjadi

billy - Kamis, 11 Oktober 2012 | 09:33 WIB

(billy - )


Seri 7 Djarum Super Mild City Slalom (DSMCS) yang digelar Genta Auto & Sport berlangsung di sirkuit Mandala Krida Yogyakarta, (6/10). Lokasi bukanlah di jalan raya, namun di halaman stadion yang biasa pula digelar balap road race dan lainnya.

Venue yang lebar dan permukaan asal yang sip, tampak berperan membuat peslalom untuk umbar kemampuan, hasilkan waktu tercepat. Alhasil pemandangan pukul memukul dengan selisih waktu tipis terjadi, menjadikan tontonan yang seru. Apalagi bagi peslalom yang saat ini bercokol di klasemen poin atas kejuaraan umum.

Sebut saja Dika CH dari HRVRT. Bila mengintip klasemen poinnya sampai seri 6 lalu, pria ramah itu masih duduki tempat teratas (poin 98). Di seri 7 Dika terlihat langsung gas pol pada masing-masing heat. Namun kendala mobil tak bisa meliuk cepat pada heat 1 dan 2 sempat membuatnya pusing.

“Setelah dicari-cari ternyata Karena rotasi ban depan salah. Jalan mobil jadi kayak enggak napak. Untungnya ketahuan kalau enggak, tak bisa seperti ini hasilnya,” bilangnya.

Walaupun hasil di seri 7 posisi hanya ke 6 di kelas kejuaraan umum, namun dirinya masih yakin bahwa klasemen poin masih membuatnya diatas. “Sudah ngitung-ngitung, kejuaraan umum total poin jadi 108,” lanjutnya sembari nambahkan, hanya tinggal selisih 14 poin. Selanjutnya untuk amankan poin, pria yang tampak terlihat rada kurus itu akan tetap fight di 3 seri terakhir.


Tak kalah menarik HM Rihan Variza, rekannya. Tampak bermain bagus. Menurutnya kondisi permukaan aspal hitam dimanfaatkan untuk hasilkan waktu. Intinya semua titik kun mesti dilewati harus cepat. “Di seri ini zig-zag termasuk menentukan juga kun memutar balik. Dan mesti enggak salah, supaya enggak kedodoran di waktu,” kata pria yang diseri ini juara di kelas A1.

Pada kejuaraan umum posisinya ke 4. Menurutnya lagi hasil seri 7 otomatis berpengaruh pada jumlah poin klasemen kejuaraan umum yang juga dihitungnya (sampai seri 6 Rihan sudah kantongi 67 poin). “Selisihnya juga cuma 14,” lanjut pria yang dulu pernah berkiprah balap motor.

Hampir senada Rihan, soal zig-zag yang lumayan berpengaruh perolehan waktu cepat juga diiyakan oleh Alinka, yang lagi-lagi berada diatas untuk kategori kelas wanita. “Karena di kun zig-zag lebih mudah ditaklukan dan mobil bisa speed. apalagi treknya kan luas,” ucap peslalom yang tergabung di team TTI.

Lantas bagaimana dengan M. Hermawan?. Hmm, disinilah hakekat sebuah kompetisi. Apa saja bisa terjadi. Pria yang dijuluki ice man malah tak nembus final (malam hari) kelas A dan F. Padahal di awal lomba, Sunaryo owner Jangkar Miring team bilang, bahwa Hermawan masih ujung tombak. Sedangkan peslalom lain diplot mencoba mengacak strategi lawan. Namun diseri ini terlihat dia enggak siap. “Sayang salah baca soal di heat 2. Dia kesasar 7 kun plus 35 detik,” ujar Sunaryo yang terlihat rada kecewa.

Pasalnya, dia pun tak tahu apa penyebab Hermawan bisa begitu. Namun karena Jangkar Miring team yang kompak, solid, peslalom lainnya tetap bisa hadirkan prestasi. Seperti Raditya PA beroleh posisi bagus seri 7 ini. Yakni podium 1 pada kejuaraan umum, juga seeded B. Hermawan sendiri ketika ditemui di awal lomba, enggak bicara banyak. Intinya dia akan berikan yang terbaik. Sebetulnya ada apa, Wan? (otosport.co.id) 

HASIL LOMBA
KELAS A1
1. HM Rihan Variza
2. Raditya PA
3. Dika CH
4. James Sanger
5. Demas Agil

KELAS F
1. Demas Agil
2. Mico Mahaputra
3. James Sanger
4. Anggana OHP
5. Benard Yuwono

PEMULA
1. Benard Yuwono
2. Zainul Arifin
3. HM Nicholas
4. Edi Sadikin
5. Mario Claudio

SEEDED B
1. Raditya PA
2. Rixky TJ
3. Putu Indra
4. Anondo Eko
5. Ipung Padma

UMUM
1. RAditya PA
2. Demas Agil
3. Anggana OHP
4. HM Rihan Variza
5. Mario Claudio

WANITA
1. Alinka H
2. Yuanita FA
3. Icha Riska Saputro
4. Nindya Swastika
5. Ratih Widyawati

TEAM CLUB F
1. TTI
2. Jangkar Miring Cobra
3. SBM
4. Bontang Slalom Team
5. Jangkar Miring Hiu

TEAM CLUB
1. HRVRT BGM HBM ACHILLES 1
2. TTI
3. SBM1
4. JAngkar Miring Cobra
5. Achilles