“Memang ukuran bore x stroke keduanya sama, yakni 50 x 55 mm dengan kapasitas bersih 108cc. Tapi konstruksinya sudah jauh berubah,” buka Endro Sutarno, Technical Service Training Instructor PT Astra Honda Motor (AHM).
Tenaga yang dihasilkan keduanya juga berbeda. Di mana Vario FI memiliki power maksimum 8,52 dk di 8.000 rpm. Sedangkan Vario 110 karburator ternyata lebih besar yaitu mencapai 8,99 dk di putaran mesin yang sama.
Meski begitu, soal konsumsi bahan bakar jauh lebih hemat. Lewat pengujian ECE-R 40 PT AHM mengklaim perbedaanya mencapai 26 persen lebih irit. Dari 44,75 km/liter pada Honda Vario karburator menjadi 56,3 km/liter di Vario FI.
Injeksi bahan bakar PGM-FI yang dipakai pada motor ini diyakini bisa memberikan suplai bensin yang sesuai dengan kebutuhan mesin seperti putaran mesin, suhu ruang bakar dan sesuai dengan kondisi lingkungan secara real time.
"Selain itu, kada emisi gas buangnya juga jauh lebih baik dari versi sebelumnya. Mesinnya jauh lebih ramah lingkungan sesuai dengan komitmen kami di PT Astra Honda Motor," jelas pria ramah ini.
Meski lebih irit, bukan berarti larinya lebih lambar. Lalu berapa klaim kecepatan yang dirilis PT AHM? Untuk versi injeksi diklaim bisa ngebut hingga kecepatan puncak 95 km/jam, sedang yang karburator hanya 92,3 km/jam. Akselerasinya juga lebih cepat, mencapai jarak 200 meter, Vario 110 FI hanya butuh waktu 12,9 detik. Sedang yang karburator 13,05 detik. (motor.otomotifnet.com)