Namanya juga bikers jadi enggak aneh kalo motor bukan sekadar alat transportasi. Tapi, bisa jadi identitas, ciri bahkan bisa dijadikan media hiburan penghilang rasa penat dari rutinitas sehari-hari.
Seperti Budiono, untuk menghilangkan rasa bosan dari aktivitasnya, doi punya cara unik, yaitu ngemodif sendiri Honda Tiger kebanggaan dengan konsep ‘buntut buntung’.
Seperti Budiono, untuk menghilangkan rasa bosan dari aktivitasnya, doi punya cara unik, yaitu ngemodif sendiri Honda Tiger kebanggaan dengan konsep ‘buntut buntung’.
Asyiknya, walaupun proses modif dilakukan sendiri, tapi pria yang aktif di keluarga Minnor Fighter ini enggak asal-asalan. Metode yang dilakukan sama seperti bengkel modifikasi yang gape menyulap tampilan motor jadi lebih eksotik. Dengan serius Budiono membuat desain sebelum mengeksekusinya.
“Walaupun ini dikerjakan sendiri di rumah, tapi enggak mau hasilnya motor kelihatan tidak rapi dan punya kesan hanya asal jadi saja,” ujar pria yang rumahnya di Jl. Haji Ung, No. 426, Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Tahap awalnya, sambil iseng. Pulang kerja doi memotong rangka bagian belakang sampai ke dudukan tangki. “Memotongnya pun hanya menggunakan gergaji,” kata Budiono yang sering dipanggil Mas Budi.
Setelah dipotong rangka diboyong ke bengkel las dekat rumahnya untuk dicustom ulang. Bahannya mengandalkan besi seamless yang tebalnya 1,8 mm digunakan untuk dudukan jok.
“Hanya sebagai pemanis, ditambahkan frame tubular setebal 1,8 mm dengan diameter 1,5 inci agar motor terlihat lebih gagah,” tambah bro yang asli dari Madiun ini.
Pada bagian kaki-kaki, dipilih lengan ayun Triumph Daytona 955i yang punya model pro arm. Sedangkan pada bagian depan, limbah moge Suzuki GSX 400 jadi andalan. Tujuannya, selain motor terlihat kekar, pemilihan sok depan juga disesuaikan dengan postur tubuhnya.
“Kata orang bilang sih badan saya kurang tinggi sedikit, makanya saya pilih sok GSK 400 biar sesuai dengan saya,” bilang pria yang logat jawanya kental itu.
Nah, kelar pada bagian rangka dan kaki-kaki, tahap selanjutnya menjalar kebagian bodi. Berbekal pelat galvanis yang tebalnya 0.8 mm, Budiono membawa tunggangannya ke bengkel pelat. “Maklum bro, di Kemayoran semua bengkel ada, he.. he.. he..” lanjut Budiono.
Pelat galvanis tadi digunakan sebagai bahan dasar tangki yang dicustom ulang. “Sekalian tangki aslinya juga sudah ada yang bocor jadi dibikin saja dengan desain yang sudah dibuat sendiri,” kata pria berambut pendek ini.
Terakhir, pemilihan warna. Bro yang model rambutnya belah pinggir ini tetap mempertahankan warna merah karena agar sesuai dengan STNK. Selain itu, karena motor sering pakai untuk keperluan turing, maka lampu depan harus menggunakan yang mumpuni seperti aplikasi headlamp variasi dengan model LED, “biar enak kalo dipakai turing malam hari, jadi terang” katanya mantap. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Bridgestone BT92F 120/60-17
Ban belakang : Michelin 190/50-17
Knalpot : NOB1
Setang: X-K