Jok Kulit VS Sintetis, Finishing Detail Lelaku Custom

billy - Senin, 3 September 2012 | 17:30 WIB

(billy - )


Beberapa builders punya pendapat penting dan layak disimak. Buat mereka tampilan jok jadi fisnishing touch sebuah proses modifikasi.

”Kadang disepelekan juga. Setelah  ngeluarin duit nggak sedikit, komponen penunjang mahal, handmade kualiats prima, eh jok disepelein. Desain biasa aja juga bahan kualitas rendah. Hasilnya, fisnishing motor nggak sempurna,” jelas Gugum dari Gumz Custom Bandung. Dia builder yang konsen di soal ‘menekan’ klien agar jok yang dipilihnya asal-asalan.

“Saya pribadi, jok adalah sentuhan akhir dan jadi kemewahan tersendiri sebuah proses modifikasi,” tambah Nanang  El Yaqien, penikmat modif CB custom dengan jok mewah.

Ia juga mengaku suka bahan dan desain klasik dan tahan lama. Soal kenyamanan mungkin bisa jadi nomor dua. “Jok kulit asli memang punya karak ter tersendiri, dan tentu harus minim perawatan,” jelas Billy The Kid, pengrajin dari Outsiders Leather, Bandung.

Jok kulit sintetis tentunya lebih fleksibel dan menjanjikan lebih banyak variasi warna dan model. ”Jok motor ideal punya banyak persyaratan. Malah lebih berat dari jok mobil karena bahan yang digunakan harus tahan cuaca, tidak menangkap debu, tidak licin dan panas,” bilang Maulana Martadi, Managing Director PT Polystar International produsen jok motor MBtech.

Produsen kulit sintetis memang sedang konsen membuat jok khusus motor. Produk ini cukup bersaing di samping produk sintetis lain semisa Roica, Visel, Accura, Carviero juga Murano.

Makanya meramu gabungan antara sintetis dan kulit yakni synthetic leather atau biasa juga disebut Oscar atau Polyvinyl Chloride (PVC). Bahan yang dimiliki tentunya sangat berbeda dengan sintetis yang abiasa digunakan untuk sofa, interior juga untuk jok mobil. (motorplus-online.com)