Binter Merzy, Street Tracker Macho

billy - Selasa, 11 September 2012 | 07:00 WIB

(billy - )


Kebanggan tersendiri bagi Anhar Rahman alias Aang yang berhasil ngebangun Binter Merzy seorang diri. Maklum doi fotografer, bukan builder. Terlebih dirinya beruntung bisa mendapatkan motor yang awal diproduksi tahun 1980 itu masih dalam keadaan orisinil.

Namun bagi bujang Bandung yang bermukim di Cimahi, Jawa Barat ini, riding dengan tampilan motor orisinil belumlah cukup memuaskan.

Hingga akhirnya niatan untuk membuat street tracker tercetus ketika melakukan perselancaran di dunia internet. Aang yang pengagum karya-karya rumah modifikasi Wrenchmonkees asal Denmark dan Heiwa dari bengkel custom di Japan ini, tertarik dengan konsep street tracker yang macho. Itu karena dirasa sangat pas jadi tunggangan sehari-hari.

Bermodalkan space garasi yang seadanya, motor pun dilucuti. Pertama-tama bagian rangka belakang hingga batas sokbreker dipotong dan dilakukan pengelasan yang dilakukannya dengan memanggil tukang las ke rumah.

"Biar gampang diawasi aja, mesin juga diamplasin sendiri sebelum dipowder coating. Ini memang memakan waktu lama. Tetapi, memang dari awal niat ngerjainnya santai,” kata pria yang masih melajang itu.

Selanjutnya dengan mengganti sokbreker depan bawaan dengan milik Suzuki TS yang dipotong. Alasan doi menggunakan TS, karena enggak perlu ngerubah dudukan. Malah, doi hanya memotong sekitar 15 cm. “Pokoknya sok orinya dibawa ke tukang bubut, minta disamain ukurannya,” kata Aang.

Untuk urusan mesin dan pengecatan tangki, dop dan sepatbor, Aang menyerahkannya ke bengekel langganan. Yaitu D’Jester yang terletak di Jl. Soekarno Hatta, Bandung.

Oh ya, Aang juga beruntung! Tangki motor yang menggunakan Yamaha RS 125 ini adalah barang New Old Stok (NOS). Katanya didapatnya di daerah Jatayu, Bandung.

Tidak hanya tangki! Dengan alasan durabilitas, jeroan mesin semua diganti baru milik KZ 200 yang didapat selama hunting di Bandung. Selain itu setelah motor jadi dan bisa hidup, suara rauangan mesin seperti motor baru keluar dari delaer. “Saya kagumlah dengan suaranya. Kata teman yang muda di masanya, suaranya persis dengan Binter baru,” tutup Aang disertai tawa.

Buat menunjang kenyaman berkendara, Aang mengandalkan setang orisinil milik Yamaha RX-King keluaran lama. Ya, setang ini masih mengusung model tinggi. Jadi, buat handling tergolong lebih mudah dan ringan.

Tetapi, setang ini dipadukan sakelar set (kanan-kiri) milik Yamaha Scorpio sebagai intrumen kelistrikan. Selain modelnya simpel dan efisien, sakelar ini juga memiliki tuas buat lampu dim. Tapi, lampu dim-nya enggak dipakai juga sih. So, sekadar buat tampil gaya saja. He..he..  (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan     : Swallow 100/80-17
Ban Belakang  : Swallow 120/80-17
Handle rem  : Variasi
Lampu depan belakang : Variasi
Sepatbor depan  : RX-King Custom
Setang  : RX-King