Honda Tiger Revo, Pede Mesin Lokal

billy - Selasa, 28 Agustus 2012 | 11:12 WIB

(billy - )


Hoby adventure membelah hutan butuh motor mumpuni sekaligus mudah perawatan. Pakai trail buil up okelah, tapi kalau trouble di dalam hutan jadi malapetaka lantaran susah cari spare part aslinya. Makanya biar aman pakai perpaduan antara motor built up dan lokal,” ujar Sava Boby Jones. 

Akhirnya sepakat kaki-kaki dan rangka mengandalkan copotan dari Suzuki RMZ 450. "Pakai limbah dari satu motor ini lebih enak, tidak perlu main bubut yang mempengaruhi handlingnya," buka Lerry Rachmat Riski dari bengkel Caos Custom Bike yang menggarap motor ini.

“Dimensi RMZ 450 memang lebih tinggi dari RMZ 250, tapi setelah dicoba kaki saya masih sampai ke tanah dan enggak ketinggian,” ujar pemilik Tiger Revo 2008 ini.

Biar handling makin sip, areal kemudi dipercayakan pakai Renthal Twinwall. Bersanding dengan raiser setang standar bawaan RMZ 450, lalu untuk gas spontan dipasang dari produk Domino. Buat cover head lamp mengandalkan produk Protorck model universal.

Makin ciamik tampilan finishing seluruh bodi dibikin manis lewat pemasangan stiker decal. Motifnya mengandalkan warna-warna pop art yang memadukan kelir pink, biru muda, dan kuning yang jadi identitas pabrikan Suzuki. “Untuk desain decal ini dikerjakan oleh Portal Design di bilangan Pondok Labu, Jakarta Selatan,” tutup Sava.

HARUS COAK RANGKA
Pasang mesin Honda Tiger Revo di rangka RMZ 450 butuh penyesuaian. Ruang mesin terbilang pas-pasan meskipun sebelumnya bersemayam mesin 450 cc. “Kalau mesin spesial engine meskipun kapasitas mesin besar umumnya dimensinya lebih kecil daripada mesin motor harian,” ujar Lerry.

Biar mesin baru bisa duduk manis, harus dibikin breket baru pada bagian bawah rangka. Beberapa dudukan bisa memanfaatkan breket lama yang ada pada rangka bagian depan. “Tinggal bikin dudukan besi pelat yang berfungsi sebagai spacer," urai Lerry yang seluruh breket pada mesin bisa dipasang ke rangka .

Nah, buat rangka depan kudu kena coak sekitar 1/2 cm sebagai ruang leher knalpot karena dimensinya yang sempit. "Kalau rangka enggak di coak leher knalpot bakal mentok dan enggak bisa terpasang," tutup Lerry.  (motorplus-online.com)