Memang tidak nekat ubah sampai menanggalkan bodi baru atau memotong sasis. “Rangka CBR sangat enak untuk dimodifikasi. Seperti swing arm yang pakai punya moge Suzuki GSX 750. Itu pun hanya perlu papas sedikit,” papar Donny Ariyanto dari Studio Motor (SM), yang tidak lain modifikator motor ini.
Upaya yang dilakukan Rian dengan mengirim motornya sampai ke Jakarta tidaklah sia-sia. Toh betul apa yang dibilang Donny soal frame CBR. Untuk lengan ayun moge sekelas GSX, praktis tidak mengalami problem berarti dalam pemasangannya.
Padahal sokbreker masih mengandalkan asli bawaan motor. Cukup papas sedikit, masing-masing sekitar 0,5 mm di kedua sisi rangka bawah. Arm limbah gambot itu tidak kena sentuhan sedikitpun. Tinggal masuk!
Selesai pada bagian kaki belakang, lanjut bergerak pada bodi. Kalau aslinya, bentuk buntut CBR runcing dan dinamis. Namun sedikit diubah menggunakan produk aftermarket, dengan model yang tentunya sudah disesuaikan.
Maksudnya minimalisir tampilan sepatbor asli, yang dipenuhi lampu sein kanan kiri. “Lampu belakang dan sein kanan kiri lebih enak diubah sedikit, jadi kelihatan lebih simpel,” urai Donny, pria yang ramah itu.
Memang kalau lihat sepintas pada bagian ini, akan terlintas dipikiran, apakah AHM meluncurkan CBR dengan kapasitas mesin lebih besar?
Untuk melengkapi tampilan sport sejati pada bagian belakang, sektor depan juga harus disuguhi komponen motor besar. Donny mempercayakan sok upside down punya GSX 750.
Perhatikan Radius Putar
Radius putar setang harus dibuat maksimal. Apalagi buat pemakaian sehari-hari tentu sedikit menimbulkan kendala dalam menghadapi kemacetan jika tidak cermat. Selain tetap memakai as komstir CBR yang dipasang di segitiga GSX, “Posisi radiator mesti digeser sedikit ke arah kanan, jadi stopper bisa diseting di titik paling maksimal,” tandas Donny. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Pirelli 120/60-17
Ban belakang : Battlax 140/70-17
Knalpot : Suzuki GSX 400
Pelek belakang : Baros 4,5x17
Studio Motor : 021-92653870