Spesies binatang reptil memang tergolong unik. Sifatnya diam, susah ditebak perawakannya. Entah jinak atau liar. Persis seperti tunggangan milik Dewa Aditya Prana yang warga Kukusan, Depok, Jawa Barat. Memiliki bodi besar, namun bertampang kalem. Agak susah diprediksi.
Mengusung tema streetfighter, Scorpio ini didukung part yang juga besar. Bisa dengan limbah moge atau customized. Bicara besar sudah tentu kompak nih. Itu karena motor ini juga ditangani builder yang juga berbadan besar. Tentu sudah punya nama besar pula.
"Untuk sok depan pakai punya Aprilia RS 125. Dengan tipe upside down. Selain tampilan pas, juga nyaman ketimbang sok standar," kata Wardoyo dari Gandul 2Wheel Custom (G2C) di Jl. Gandul Krukut Ambara, Cinere, Depok.
Kalau biasanya Wardoyo senang menanggalkan sasis asli untuk motor-motor garapannya, ini kali sasis asli pabrik tetap dipertahankan. "Malah tidak dipotong sama sekali. Hanya ditutup dengan pelat galvanis 0,8 mm.
Modelnya masih sesuai tematis streetfighter. Tapi, lebih lebar karena harus mengimbangi desain tangki yang juga sudah besar," lanjut builder ramah ini. Kondom sasis gaya deltabox ini memang membuat bagian tengah tampil lebih gahar.
Lengan ayun kena rombak juga. Pas-tinya kena sedikit ubahan. Bagian tengah lengan ayun standar dipotong. Dengan tujuan untuk melebarkan lengan ayun. Supaya masuk ban ukuran yang lebih besar.
Begitu juga bentuknya yang tidak luput dari perhatian sang modifikator. Se- perti penambahan ornamen mirip tanduk di bagian atas lengan ayun. Berikut sepatbor yang jadi satu dengan lengan ayun custom. Desain seperti ini memang sudah umum diterapkan pada moge.
Tameng lampu depan sangat tidak diduga tampilannya. "Lampu pakai punya Yamaha Jupiter-Z. Tapi, ya harus dicustom ulang. Sementara batoknya bikin sendiri dari pelat galvanis. Tujuannya supaya lebih beda dari biasanya karena tidak single lamp. Dengan begitu, tampang motor jadi unik dan juga sedikit kalem," yakin Wardoyo.
Pantas dipanggil reptil.
Mengusung tema streetfighter, Scorpio ini didukung part yang juga besar. Bisa dengan limbah moge atau customized. Bicara besar sudah tentu kompak nih. Itu karena motor ini juga ditangani builder yang juga berbadan besar. Tentu sudah punya nama besar pula.
"Untuk sok depan pakai punya Aprilia RS 125. Dengan tipe upside down. Selain tampilan pas, juga nyaman ketimbang sok standar," kata Wardoyo dari Gandul 2Wheel Custom (G2C) di Jl. Gandul Krukut Ambara, Cinere, Depok.
Kalau biasanya Wardoyo senang menanggalkan sasis asli untuk motor-motor garapannya, ini kali sasis asli pabrik tetap dipertahankan. "Malah tidak dipotong sama sekali. Hanya ditutup dengan pelat galvanis 0,8 mm.
Yamaha Scorpio 2007, Reptil Susah Diprediksi
Lengan ayun kena rombak juga. Pas-tinya kena sedikit ubahan. Bagian tengah lengan ayun standar dipotong. Dengan tujuan untuk melebarkan lengan ayun. Supaya masuk ban ukuran yang lebih besar.
Begitu juga bentuknya yang tidak luput dari perhatian sang modifikator. Se- perti penambahan ornamen mirip tanduk di bagian atas lengan ayun. Berikut sepatbor yang jadi satu dengan lengan ayun custom. Desain seperti ini memang sudah umum diterapkan pada moge.
Tameng lampu depan sangat tidak diduga tampilannya. "Lampu pakai punya Yamaha Jupiter-Z. Tapi, ya harus dicustom ulang. Sementara batoknya bikin sendiri dari pelat galvanis. Tujuannya supaya lebih beda dari biasanya karena tidak single lamp. Dengan begitu, tampang motor jadi unik dan juga sedikit kalem," yakin Wardoyo.
Pantas dipanggil reptil.
Yamaha Scorpio 2007, Reptil Susah Diprediksi