Sedari dulu, sorot headlamp nggak ada yang fleksibel. Arahnya mengikuti posisi motor, baik saat ditunggangi sendiri atau boncengan. Pada saat beban di belakang makin berat, arah sinar lampu makin tinggi atau menjauh dari setelan awal.
“Makanya biar arah lampu depan tetap enak ketika ada beban atau tidak, baiknya batok lampu diseting ulang sesuai bobot pengendara,” ujar Pardin, mekanik Sarana Motor di Jl. Kemang Timur, Jakarta Selatan.
Apalagi fokus lampu utama ke jalan jarak ideal sekitar 4 meter. Cuma berhubung sering boncengan dan bobotnya cukup berat, posisi fokus lampu jadi berubah dan makin menjauh. Repotnya lagi kalau mau pakai lampu jauh, arahnya ke atas pohon.
Nah, biar dapat arah lampu depan pas, yuk diseting lagi arah sorotnya. Motor yang dipakai praktek Yamaha Mio J, kebetulan skubek injeksi ini cara setel lampunya hampir sama dengan skubek terdahulunya, yaitu Mio Sporty.
“Cuma bedanya sedikit lebih lembut dan sensitif saat melakukan pengaturan arah sorot lampu. Baut penyetelnya dikendurkan sedikit dan setel pelan-pelan,” wantinya.
Kalau berminat ingin seting lampu depan, kata Pardin alat yang digunakan kunci ring-pas 10. Tugas kunci ini hanya untuk mengendurkan serta mengencankan baut pengunci rumah reflektor yang posisinya ada di bawah batok lampu.
Biar enggak dua kali kerja, saat melakukan seting lampu, baiknya malam hari dan tidak sedang pakai standar tengah dan sambil ditunggangi. Kalau sudah dapat setingan pas, baut 10 kembali dikencangkan.
Beres deh. (motorplus-online.com)