Pakai sesuai anjurannya
Perhatikan seksama. Beberapa perangkat di motor perlu diisi cairan dan pelumas, pasti ada aturan yang harus dipatuhi. Aturan tersebut jelas tertera pada perangkat-perangkat tersebut.
“Beberapa konsumen walau aturannya sudah jelas, tetap saja ada yang kurang peduli terhadap batasan. Padahal bila aturan tidak diperhatikan, akan ada efek negatifnya. Seperti bikin boros ,” kata Maman Sugiman, Kepala Instruktur Hartomo Mechanical Training Center.
Oli mesin misalnya. Jenis motor bebek dan skubek rata-rata cukup diisikan 800 ml oli. Sementara sport bisa sampai 1 liter lebih sedikit.
Maka jangan coba-coba memperbanyak oli yang masuk ke mesin. Pasalnya buat mesin motor, akan berakibat selip kopling, putaran mesin jadi berat. “Buntutnya, pemakaian BBM jadi lebih boros,” jelas pria akrab disapa Boim ini.
Selain itu, ada salah paham lain. Menggunakan carburator cleaner dianggap bisa meningkatkan performa motor. “Hal ini kurang tepat juga,” jelas Boim
Fungsi pembersih untuk membersihkan sistem karburator. Baik itu saluran spuyer atau saluran udara, yang terbilang kecil banget ukurannya. Bila saluran ini tersumbat, tentu saja pengaruh pada kondisi kerja motor. Antara lain tarikan payah sehingga bikin boros bensin. Menurut Boim, secara tidak langsung karburator cleaner, bisa bikin mesin tetap bersih.
“Karena sistem karburator yang bersih otomatis bikin pembakaran mesin jadi baik pula. Tapi, tidak meningkatkan performa karena sejatinya power motor memang segitu,” jelasnya.
Ada lagi salah kaprah seperti komponen yang harusnya dilumasi gel malah dikasih pelumas cairan. Seperti poros as roda dan as lengan ayun harus dilumasi gemuk. Kalau dikasih pelumas cair seperti oli hasilnya percuma. “Selain susah dilakukan, oli gampang cair,” sebut Boim.
Kerja rantai gir jelas paling berat. Harus kuat menarik beban juga siap kena gesekan ketika roda belakang berputar. Lantaran konstruksinya beda. Pelumas yang dipakai pun khusus, seperti chain lube. Pakai oli malah akan berakibat negatif, karena debu dan kotoran akan menempel ketika oli melumasi celah mata rantai. Sehingga bikin rantai akan cepat aus.
Hati-hati juga aditif di oli. Banyak yang khusus untuk mobil dengan kopling kering. Kalau dipake di motor dengan kopling basah, bisa berkibat selip dan boros. (motorplus-online.com)
“Beberapa konsumen walau aturannya sudah jelas, tetap saja ada yang kurang peduli terhadap batasan. Padahal bila aturan tidak diperhatikan, akan ada efek negatifnya. Seperti bikin boros ,” kata Maman Sugiman, Kepala Instruktur Hartomo Mechanical Training Center.
Oli mesin misalnya. Jenis motor bebek dan skubek rata-rata cukup diisikan 800 ml oli. Sementara sport bisa sampai 1 liter lebih sedikit.
Maka jangan coba-coba memperbanyak oli yang masuk ke mesin. Pasalnya buat mesin motor, akan berakibat selip kopling, putaran mesin jadi berat. “Buntutnya, pemakaian BBM jadi lebih boros,” jelas pria akrab disapa Boim ini.
Selain itu, ada salah paham lain. Menggunakan carburator cleaner dianggap bisa meningkatkan performa motor. “Hal ini kurang tepat juga,” jelas Boim
Fungsi pembersih untuk membersihkan sistem karburator. Baik itu saluran spuyer atau saluran udara, yang terbilang kecil banget ukurannya. Bila saluran ini tersumbat, tentu saja pengaruh pada kondisi kerja motor. Antara lain tarikan payah sehingga bikin boros bensin. Menurut Boim, secara tidak langsung karburator cleaner, bisa bikin mesin tetap bersih.
“Karena sistem karburator yang bersih otomatis bikin pembakaran mesin jadi baik pula. Tapi, tidak meningkatkan performa karena sejatinya power motor memang segitu,” jelasnya.
Ada lagi salah kaprah seperti komponen yang harusnya dilumasi gel malah dikasih pelumas cairan. Seperti poros as roda dan as lengan ayun harus dilumasi gemuk. Kalau dikasih pelumas cair seperti oli hasilnya percuma. “Selain susah dilakukan, oli gampang cair,” sebut Boim.
Kerja rantai gir jelas paling berat. Harus kuat menarik beban juga siap kena gesekan ketika roda belakang berputar. Lantaran konstruksinya beda. Pelumas yang dipakai pun khusus, seperti chain lube. Pakai oli malah akan berakibat negatif, karena debu dan kotoran akan menempel ketika oli melumasi celah mata rantai. Sehingga bikin rantai akan cepat aus.
Hati-hati juga aditif di oli. Banyak yang khusus untuk mobil dengan kopling kering. Kalau dipake di motor dengan kopling basah, bisa berkibat selip dan boros. (motorplus-online.com)