Satu merek buat patokan
Namun yang perlu waspada, harus perhatikan dan dicermati. “Masing-masing merek terkadang berbeda ukuran,” wanti Didi Nurhadi, mekanik dari D2M Hasil Kebon.
Misalkan aslinya spuyer Keihin PE 28. Pilot-jet punya ukuran 42. Kalau pakai spuyer variasi atau aftermarket bisa lebih besar lubangnya meski sama-sama punya ukuran 42.
Yang perlu hati-hati lagi, menurut Didi, kadang spuyer aftermarket enggak tentu ukurannya. Misalnya punya ukuran 60, bisa jadi lebih kecil dari standar yang 60 juga. “Pokoknya tidak tentu,” jelas Didi yang beken di arena balap liar itu.
Untuk itu, Didi kasih petunjuk. He..he..he.. Macam embah dukun aja ya. Kalau mau beli spuyer, bawa yang aslinya. “Tentunya untuk dibandingkan dengan spuyer yang dipakai sebelumnya,” jelas mekanik dari Jl. Kapin No. 1 Kalimalang, Jakarta Timur.
Didi juga blak-blakan soal spuyer variasi yang mendekati aslinya. Seperti buatan Kitaco, TDR atau Kawahara. Ukurannya hampir sama dengan standar. Bahkan produsennya berani bilang, kalau memang sama dengan standar. Namun tetap harus dicek supaya teliti.
Walaupun ketiga merek ini mendekati aslinya, sebaiknya jangan saling oplos atau saling tukar. Buat patokan sebaiknya cukup menggunakan satu merek, supaya nyetingnya enak. Kalau gonta-ganti merek, bisa saja beda sekian mikron. (motorplus-online.com)