Akhir-akhir ini aksi pemalsuan makin merajalela. Sekali lagi, yang dirugikan adalah pengendara. Karena membeli barang dengan harga tidak sesuai kualitas. Itu karena si pemalsu makin pintar. Antara barang palsu dan asli, sudah sangat susah dibedakan.
Untuk menghindari barang palsu, sebetulnya produsen sudah membekali produknya dengan ciri yang susah ‘ditembak’ alias ditiru. Tapi, itu menjadi sia-sia kalau pemilik motor tidak memahami ciri produk.
So, pengendara kudu lebih pintar dalam memilah apakah barang itu asli atau tidak. Part variasi yang diburu salah satunya adalah knalpot. Beberapa brand besar nggak luput dari pemalsuan. AHRS, HRP atau R9.
Knalpot R9 sudah menerapkan teknologi tinggi dalam menanggulangi barang palsu. Yaitu dengan menggrafir tulisan pada produk mereka. Tulisannya sangat kecil berupa logo R9 dan tipe knalpot atau kode produksi knalpot itu.
Teknologi ini diyakini produsennya bakal membuat puyeng sang pelaku. Karena “Untuk meniru, harus pakai alat yang investasinya mahal,” ujar Sjafry Ganie alias Jerry, pemilik merek R9.
Begitu juga dengan Ahau. Knalpot bikinan Ahau kini dilengkapi dengan sistem pengelasan yang rapat. Lebih rapi dan susah ditiru. “Knalpot palsu bisa dilihat dari sistem pengelasan yang asal. Makanya saya menggunakan teknologi khusus dalam pengelasan,” ujar Ahau.
Pemilik motor Honda yang hendak mengganti sokbreker juga harus memperhatikan ciri-ciri sok palsu. “Paling umum cek bungkusnya. Kalau bukan dari AHM atau meragukan jangan dibeli,” jelasnya.
Biasanya barang palsu diambil dari oplosan. Cek apakah terdapat goresan atau tidak. “Goresan halus berarti barang itu memang pernah digunakan alias barang bekas,” jelas Wedijanto Widarso, GM Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM).
Karena dicat ulang biasanya sokbreker aspal memiliki bau cat yang cukup tajam. Biasanya lapisan cat pada sokbreker aspal sangat mudah terkelupas. Walaupun terkadang bisa diakali dengan pernis. “Makanya cek visual. Untuk lebih aman beli di bengkel resmi Honda,” katanya.
Lakukan tes cara kerja sok dengan teknik pegang bagian atas dan bawah dalam posisi tegak lurus. Kemudian tarik dan tekan sekuat tenaga batang sok. Sok yang benar-benar baru biasanya tidak akan tersendat. Kecuali bila pada bagian dalam memang sudah ada yang rusak.
Tak cuma digemari pecinta modif, MBtech juga disukai para pemalsu. Misalkan, di jok Yamaha Jupiter. Memakai tiga varian warna. sebut saja, merah kunig dan biru. Untuk bungkus jok motor bebek, total bahan yang digunakan 50 cm.
“Yang memakai MBtech gak lebih dari 10 cm. Selebihnya memakai bahan lain yang kualitasnya lebih rendah. Konsumen membayar harga keseluruhan, tapi yang dia dapat cuma sebagain kecil,” jelas Maulana Martadi, Managing Director PT. Polystar International, produsen MBtech.
Untuk mengetahui MBtech yang asli, dengan cara melihat logo yang ada di balik bahan MBtech. “Jadi, sebaiknya sebelum bahan dijahit, ada baiknya lakukan juga pemeriksaan,” tambah Maulana.
Berikutnya busi. Inilah adalah part fast moving yang juga banyak dipalsu. Busi Denso misalnya. Untuk melihat yang asli, Denso melengkapi sistem komputer pada pembuatan logo pada busi.
Jadi, kalau diperhatikan, logo Denso berbentuk kumpulan titik-titik. “Denso palsu, hampir semua logonya dicetak. Jadi, tulisannya diblok warna hitam,” tegas Dodi Hardiyanto, Manajer Marketing PT Denso Sales Indonesia. So, jangan ketipu sebelum mudik. (motorplus-online.com)
Untuk menghindari barang palsu, sebetulnya produsen sudah membekali produknya dengan ciri yang susah ‘ditembak’ alias ditiru. Tapi, itu menjadi sia-sia kalau pemilik motor tidak memahami ciri produk.
So, pengendara kudu lebih pintar dalam memilah apakah barang itu asli atau tidak. Part variasi yang diburu salah satunya adalah knalpot. Beberapa brand besar nggak luput dari pemalsuan. AHRS, HRP atau R9.
Knalpot R9 sudah menerapkan teknologi tinggi dalam menanggulangi barang palsu. Yaitu dengan menggrafir tulisan pada produk mereka. Tulisannya sangat kecil berupa logo R9 dan tipe knalpot atau kode produksi knalpot itu.
Teknologi ini diyakini produsennya bakal membuat puyeng sang pelaku. Karena “Untuk meniru, harus pakai alat yang investasinya mahal,” ujar Sjafry Ganie alias Jerry, pemilik merek R9.
Begitu juga dengan Ahau. Knalpot bikinan Ahau kini dilengkapi dengan sistem pengelasan yang rapat. Lebih rapi dan susah ditiru. “Knalpot palsu bisa dilihat dari sistem pengelasan yang asal. Makanya saya menggunakan teknologi khusus dalam pengelasan,” ujar Ahau.
Pemilik motor Honda yang hendak mengganti sokbreker juga harus memperhatikan ciri-ciri sok palsu. “Paling umum cek bungkusnya. Kalau bukan dari AHM atau meragukan jangan dibeli,” jelasnya.
Biasanya barang palsu diambil dari oplosan. Cek apakah terdapat goresan atau tidak. “Goresan halus berarti barang itu memang pernah digunakan alias barang bekas,” jelas Wedijanto Widarso, GM Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM).
Karena dicat ulang biasanya sokbreker aspal memiliki bau cat yang cukup tajam. Biasanya lapisan cat pada sokbreker aspal sangat mudah terkelupas. Walaupun terkadang bisa diakali dengan pernis. “Makanya cek visual. Untuk lebih aman beli di bengkel resmi Honda,” katanya.
Lakukan tes cara kerja sok dengan teknik pegang bagian atas dan bawah dalam posisi tegak lurus. Kemudian tarik dan tekan sekuat tenaga batang sok. Sok yang benar-benar baru biasanya tidak akan tersendat. Kecuali bila pada bagian dalam memang sudah ada yang rusak.
Tak cuma digemari pecinta modif, MBtech juga disukai para pemalsu. Misalkan, di jok Yamaha Jupiter. Memakai tiga varian warna. sebut saja, merah kunig dan biru. Untuk bungkus jok motor bebek, total bahan yang digunakan 50 cm.
“Yang memakai MBtech gak lebih dari 10 cm. Selebihnya memakai bahan lain yang kualitasnya lebih rendah. Konsumen membayar harga keseluruhan, tapi yang dia dapat cuma sebagain kecil,” jelas Maulana Martadi, Managing Director PT. Polystar International, produsen MBtech.
Untuk mengetahui MBtech yang asli, dengan cara melihat logo yang ada di balik bahan MBtech. “Jadi, sebaiknya sebelum bahan dijahit, ada baiknya lakukan juga pemeriksaan,” tambah Maulana.
Berikutnya busi. Inilah adalah part fast moving yang juga banyak dipalsu. Busi Denso misalnya. Untuk melihat yang asli, Denso melengkapi sistem komputer pada pembuatan logo pada busi.
Jadi, kalau diperhatikan, logo Denso berbentuk kumpulan titik-titik. “Denso palsu, hampir semua logonya dicetak. Jadi, tulisannya diblok warna hitam,” tegas Dodi Hardiyanto, Manajer Marketing PT Denso Sales Indonesia. So, jangan ketipu sebelum mudik. (motorplus-online.com)