Garansi Spare-Parts Genuine Disesuaikan Speknya

billy - Kamis, 21 April 2011 | 12:19 WIB

(billy - )


 Genuine dan aftermarket bikin bingung?
Dari dulu,
ATPM ngeluarin spare-parts genuine. Kini, ATPM merambah melabeli genuine pada komponen fast-moving seperti oli, kampas rem, bahkan ban. Dengan banyaknya produk serupa dari aftermarket, kita perlu tau kelebihan produk genuine. Sebab, tak jarang pabrikan mewajibkan pakai suku cadang genuine. Apalagi dikaitkan garansi servis after-sales.

Wajar pabrikan bikin komponen fast-moving berlabel genuine. Sebab, dengan seringnya penggantian, ada peluang ambil untung. Pertanyaan pertama, kenapa produk genuine kadang lebih mahal dari komponen serupa produk aftermarket? Diakui Reiner M. Sitorus, Senior Manajer Service dan Spare-parts PT. Kawasaki Motor Indonesia (KMI), produk genuine lebih mahal dari after-market. Tapi, "Itu tak lepas dari harga material yang bermutu. Karena spare-parts sesuai standar Kawasaki," jelasnya.

Diperkuat Herry Junaidi, GM Parts Division PT Astra Honda Motor (AHM). "Sebenarnya, harga genuine parts sangat relatif jika dibandingkan dengan parts lain yang ada di pasar. Karena Honda Genuine Parts didevelop dengan perhatian khusus terhadap kualitas," jelasnya. Harusnya mutu genuine lebih bagus! Kata Herry Junaidi, Honda Genuine Parts (HGP) didevelop berdasarkan karakteristik motor Honda. "Secara detail sudah diperhitungkan sejak parts akan didesign, termasuk penentuan spesifikasinya. Sehingga dipastikan kualitas HGP paling pas untuk motor Honda," tegasnya.

"Kawasaki Genuine Parts yang diedarkan KMI di Indonesia, juga ada yang diekspor. Jadi pasti berkualitas tepat dan benar. KGP disesuaikan kebutuhan motor Kawasaki," timpal Reiner lagi.

Tapi, kadang kita merasa dipaksa pakai genuine. Sebab dikaitkan garansi servis. "Betul, itu jadi prasyarat. Garansi berhubungan dengan kualitas yang jadi tanggung jawab kami. Tak mungkin kami merusak motor kami dengan produk spare-parts sendiri," jelas Reiner.

Alasan lain, pemakaian spare-parts genuine lebih menenangkan. Karena, "Konsumen akan merasa lebih nyaman dan tenang karena Honda Genuine Parts adalah jodohnya motor Honda," tegas Herry. "Kalau ada komplain, itu hak konsumen. Dan kami akan menggaransi," kata Reiner lagi.

Jadi, ini pembeda part genuine ATPM dengan aftermarket. Part aftermarket, kadang dibuat tak berdasar kebutuhan atau standar motor yang akan memakainya. Mungkin lebih bagus. Toh, jika lebih bagus, tak melulu efeknya baik. Sebab belum tentu sejalan dengan spek komponen lain. Jadi ada risiko part lain yang kalah. Yang apes, mutu produk aftermarket lebih buruk dari genuine. (motorplus-online.com)