Joyo masih bersifat home industry |
Selama ini JRM hanya dikenal di komunitas balap liaran, itu pun masih yang bermain di seputaran Cengkareng, Jakarta Barat. "Memang lama dikenal oleh anak-anak yang main balap liar," ungkap Joyo yang mengaku banyak hal yang membuatnya selama ini baru 'pede' main di komunitas seperti tadi.
"Usaha saya masih bersifat home industry, jadi belum siap juga untuk produksi banyak," lanjutnya. Saat ini karyawannya masih 4 orang sehingga memang diakui belum bersifat industri yang mampu menghasilkan banyak knalpot.
Sejak tahun lalu, JRM mulai dipakai oleh tim drag bike. Hasilnya pun tidak memalukan karena Yamaha Jupiter dari Tim Arjuna Adi Djaya yang menggunakan knalpot ini langganan podium. "Karena itu sekarang optimis memproduksinya lebih banyak, sebab enggak malu-maluin kan," bangga Joyo lagi.
Untuk bahan knalpot sendiri, dia masih menggunakan pelat galvanis. Karena itu harganya masih atau belum terlalu mahal. Rata-rata hanya dibanderol Rp 250 ribu untuk jenis knalpot 4-tak. (motorplus-online.com)