Untuk penumpang tetap dari rumah tempat tinggal ke tempat kerja, disarankan mencari ojek tetap sebagai langgganan. Dengan begitu, antara penumpang dan ojek kenal satu sama lain. Jika tidak berlangganan, jangan sembarangan menyetop pengendara yang mengaku ojek di pinggir jalan.
Penumpang harusnya mencari dan sabar mencari pangkalan ojek di perempatan atau pos yang sudah tersedia di berbagai sudut. Ojeker yang mangkal di pos sudah pasti penghuni pangkalan tertentu.
Jauh lebih aman lagi dengan taksi ojek. Sudah beberapa kali meliput operator taksi ojek. Operator taksi ojek ini seperti Go-Jek, Taksi Bike, Tranjek dan Taxijek
“Pesanan dari mana dengan tujuan kemana tercatat. Nama pengendara yang bawa juga tercatat. Jaminan keamanan penumpang adalah yang paling utama,” ungkap Astri Ayuningtyas, pengelola Taxijek. Soal tarif pun adil karena dikenakan sesuai kilometer yang dijalankan.
Setiap penumpang lebih baik mengadakan pendekatan pada ojeker yang dinaikinya. Jika dirasa nyaman, handling bagus, sopan, rapi dan wangi, segeralah minta nomor telepon dan menjadikannya sebagai langganan tetap. “Saya menggunakan ojek tetap karena memang faktor praktis dan aman,” sebut Eko seorang penyewa jasa ojek langganan.
Dari kalangan ojeker sendiri, sepertinya ada gengsi tersendiri kalau sudah ‘naik status’. Ya, kalau sebelumnya ojek, sekarang berubah menjadi opang alias Ojek Panggilan. (motorplus-online.com)