Kaftan Syahrini adalah tren fashion busana muslim modern saat ini. Baju dengan model lengan panjang dan melebar mirip sayap kelelawar ini banyak dipakai wanita muslim. Dipadu dengan manset panjang. Ada yang modelnya pendek sampai bawah lutut, ada juga yang panjang hingga mata kaki. Menarik sih dipakainya. Bahan ringan, cara pakainya juga nggak ribet.
Buat pengendara cewek yang gemar dengan pakaian Kaftan Syahrini sebaiknya hati-hati kalau dipakai buat berkendara. Sebab menurut Jusri Pulubuhu, Training Director dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) tingkat bahaya pakaian model itu sama dengan pemakai jas hujan model kelelawar.
"Simpel saja. Kan model bajunya juga mirip antara jas hujan kelelawar dengan Kaftan Syahrini. Jadi kemungkinan melukai pengendara yang menggunakannya juga hampir sama," terangnya.
Kain di bagian bawah sangat mudah bergerak ketika kena angin. Bisa-bisa tanpa disadari pengendara cewek, kain bagian bawah kaftan bisa nyelip ke as roda atau rantai motor. Kain yang nyelip bisa bikin motor berhenti mendadak. Kan bisa mencederai pengendara.
Selain itu dari model lengannya yang lebar, susah mencari pasangan jaket untuk menutupi saat berkendara. Kalau pun dipaksa, bagian ini tetap bisa kusut nyelip di lengan jaket.
Pasti bikin cewek nggak nyaman pakai jaket. Bahkan memutuskan tidak memakai jaket, demi kenyamanan memakai kaftan. Makin membahayakan lagi."Kalau terjadi hal yang tidak diingin seperti jatuh. Berkendara tanpa jaket pasti lebih gampang melukai bagian tubuh," wanti Jusri.
Jadi, lebih pahamkan hubungan fashion dengan kaidah safety riding. Tetap fashionable tanpa harus melupakan keselamatan. (motorplus-online.com)
Buat pengendara cewek yang gemar dengan pakaian Kaftan Syahrini sebaiknya hati-hati kalau dipakai buat berkendara. Sebab menurut Jusri Pulubuhu, Training Director dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) tingkat bahaya pakaian model itu sama dengan pemakai jas hujan model kelelawar.
"Simpel saja. Kan model bajunya juga mirip antara jas hujan kelelawar dengan Kaftan Syahrini. Jadi kemungkinan melukai pengendara yang menggunakannya juga hampir sama," terangnya.
Kain di bagian bawah sangat mudah bergerak ketika kena angin. Bisa-bisa tanpa disadari pengendara cewek, kain bagian bawah kaftan bisa nyelip ke as roda atau rantai motor. Kain yang nyelip bisa bikin motor berhenti mendadak. Kan bisa mencederai pengendara.
Selain itu dari model lengannya yang lebar, susah mencari pasangan jaket untuk menutupi saat berkendara. Kalau pun dipaksa, bagian ini tetap bisa kusut nyelip di lengan jaket.
Pasti bikin cewek nggak nyaman pakai jaket. Bahkan memutuskan tidak memakai jaket, demi kenyamanan memakai kaftan. Makin membahayakan lagi."Kalau terjadi hal yang tidak diingin seperti jatuh. Berkendara tanpa jaket pasti lebih gampang melukai bagian tubuh," wanti Jusri.
Jadi, lebih pahamkan hubungan fashion dengan kaidah safety riding. Tetap fashionable tanpa harus melupakan keselamatan. (motorplus-online.com)