Kekerasan di Jalan, Begal Motor Makin Sadis

billy - Selasa, 19 Juni 2012 | 07:18 WIB

(billy - )

 
Kriminalitas
di jalanan makin menggila. Semua pengguna jalan rawan kena sasaran. Pelaku tidak memilih waktu. Malam atau siang tengah bolong bukan masalah. Mereka tidak segan menghabisi korbannya.

Kejadian yang menimpa wartawan senior TVRI, Djuli Elvano. Beliau ditembak hingga tewas oleh begal motor di Jl. Kalimantan, Villa Bintaro Indah, Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (17/3/2012) pukul 13:15 WIB.

Kejadian lain menimpa Trias, dari redaksi Tabloid Nova sepulang deadline (2/6) pukul setengah 4 dinihari. Ketika itu, ia nggak pulang sendirian tapi konvoi dengan beberapa rekannya. Saat melintas di jalan sepi di kawasan Taman Aries, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, sesuatu terjadi.

”Saya melaju lumayan kencang. Tiba-tiba ada tiga motor dengan 5 orang mengejar. Sontak salah satu dari mereka menggapai kunci starter dan mematikan mesin,” kisah penggeber Honda Scoopy.

Saat melambat, mereka membentak, ”Hei naik motor jangan kencang-kencang!” Trias tersadar ada yang tidak beres, ia lantas berteriak memanggil teman di depannya.”Sayang mereka pakai helm tertutup dan tidak dengar,” katanya.

Karena berteriak, salah satu dari penjahat berteriak ke rekan-rekannya,” Sudah tembak aja!” Akhirnya skubek miliknya diambil oleh mereka. Padahal tidak seberapa jauh di depan ada patroli polisi. Tapi kejadian sangat cepat, setelah mendapatkan motor mereka berbalik arah dan kabur ditelan kegelapan malam. Ia langsung lapor ke Polsek Kembangan dan Polisi menerima laporan kejadian itu.

Terkait dengan maraknya pencurian dengan kekerasan yang menimpa pengendara akhir-akhir ini, Kombes Rikwanto, Kabid Humas Polda Metro Jaya menyarankan untuk pengendara sebisa mungkin menghindari perjalanan pada saat dinihari. “Kalaupun terpaksa lewatlah jalur yang cukup ramai,” katanya.

Pengendara juga diminta untuk mengetahui posisi kantor kepolisian terdekat agar ketika jika memiliki kesempatan untuk melarikan diri bisa menuju kantor polisi atau tempat ramai. “Namun harus hati-hati juga agar tidak membuat pelaku gelap dan berlaku sadis,” wantinya.

Pihak kepolisian juga telah meningkatkan patroli khusus untuk waktu tertentu seperti jam 00:00 sampai 05:00 WIB. “Tapi memang kewaspadaan pengendara sangat diutamakan. Kalau ada teman sebaiknya pergi bersama. Ini untuk efek psikologis si pelaku jika beramai-ramai akan berpikir ulang melakukan aksinya,” kata perwira polisi yang berkantor di Jl. Jendral Sudirman, Jakarta Pusat ini.

Melihat aksi yang makin brutal, mungkin memang sudah saatnya polisi lebih keras menangani mereka. Kalau perlu menyamar jadi pengendara yang rentan disasar aksi kejahatan dan memberikan tindakan superkeras kepada penjahat bermotor.

Bukan begitu komandan?

 Dirasa perlu untuk jaga-jaga
Alat Pertahanan Diri
Banyak brothers melengkapi diri dengan alat self defence atau alat pertahanan diri mencegah aksi kejahatan. Toz dengan Herdimas dan Iman Santosa. Keduanya daily riding pakai Honda Vario dan BeAT.

“Jalur gue lumayan rawan, kadang pulang malam hari. Untuk mencegah aksi kejahatan gue pakai stun gun direct current ultrahight voltage 928 type 2.500 k,” buka Herdimas yang kerja di kelurahah Sukabumi Utara, Jakarta Selatan.

“Kalau gue pakai yang lebih kecil, 1.800 k untuk jaga-jaga,” timpal Iman Santosa, pegawai kantor PDAM Tirta Kahuripan, Kabupaten Bogor.

Cerita keduanya, alat ini bisa dibeli di toko elektronik khusus di beberapa tempat di Jakarta atau bisa belanja lewat internet seperti di Sentrabelanja.com via sms di nomor 0899-8432-120 atau 0899-3788-133. Harga berkisar antara Rp 100 ribu - Rp 200 ribuan. (motorplus-online.com)