Jika kebersihan injektor sudah terganggu, efek berikutnya akan berpengaruh pada performa mesin dan juga konsumsi BBM mobil. Sebab, suplai BBM ke ruang mesin tak sesuai dengan kebutuhan, mengakibatkan injakan di pedal gas semakin dalam, yang artinya suplai BBM jadi lebih banyak lagi.
Supaya hal ini tak terjadi, jelas harus mengusir kotoran yang ada di injektor juga di beberapa tempat seperti klep, piston dan lainnya. "Kalau performa mesin mau terus enak, sebaiknya dilakukan injector cleaner paling tidak setiap 20 ribu kilometer atau 6 bulan sekali," sebut Bambang Setyono, Operational Manager Nawilis, Jln. Radio Dalam Raya, Jaksel.
Menurut Bambang, pembersihan seperti ini terus berkembang dan saat ini paling akhir yakni dari produk 3M (Gbr 1). "Dengan pakai 3M ini tidak hanya injektor saja yang dibersihkan, tapi juga kerak-kerak yang ada di piston dan klep," terangnya. Paket pembersihan ini ditawarkan seharga Rp 400-500 ribu tergantung pada kapasitas mesin.
Proses pembersihan murni menggunakan obat kimia yang diinjeksi melalui fuel rail menuju injektor. Idle mesin menggunakan obat tersebut, bukan menggunakan BBM mobil.
Obat kimia ini disalurkan melalui slang karet menuju fuel rail (Gbr 2). Sedangkan BBM dari tangki yang harusnya masuk ke mesin dialirkan kembali ke tangki melalui saluran masuk BBM (Gbr 3). Jika melalui fuel rail, berarti jalur BBM tersebut ikut dibersihkan pula.
Proses masuknya obat pembersih tersebut berjalan kira-kira 30 menit. Indikasi jika obat tersebut sudah habis tersedot, idling mesin akan tiba-tiba mengecil dan mesin mati. Diamkan beberapa saat sambil rakit kembali slang dari tangki bensin menuju jalur BBM.
Setelah proses injector cleaner ini, kerak belum sepenuhnya hilang dari mesin. Jadi, obat kimia tersebut akan melekat di kerak yang ada dan secara perlahan menghancurkannya, serta dikeluarkan melalui aliran gas buang.
Proses tersebut memakan waktu paling lama 2 minggu.
Beberapa manfaat diterima setelah proses ini, yakni performa mesin yang kembali baik, kemudian emisi gas buang yang lebih bersih (Gbr 4), serta getaran mesin terasa lebih halus.
Disarankan oleh Bambang, setelah proses pembersihan ini sebaiknya dilakukan juga proses tune-up atau bersih-bersih komponen lain yang berkaitan dengan mesin, seperti throttle body atau penggantian busi. Maksudnya jelas saja supaya performa mesin kembali fit. (mobil.otomotifnet.com)