Terminal Aki Salah Pasang Bisa Korsleting

billy - Minggu, 3 Juni 2012 | 10:16 WIB

(billy - )

 
JAKARTA - Contardo Sektiotomo sempat bingung ketika ingin mengganti aki lama Toyota Kijang tahun 1996 dengan yang baru. “Bingung pasang terminal yang mana dulu, kalau salah bisa berabe kan nanti,” tutur mahasiswa D3 jurusan manajemen informatika Universitas Gunadarma ini.

Nah, daripada bingung dan terjadi hal yang tidak diinginkan, lebih baik tanya pada ahlinya. “Kalau mau buka aki yang pertama dilepas terminal negatifnya dulu, atau biasa disebut massa,” ungkap Tony, mekanik bengkel Prasasti Motor yang berlokasi di Jatibening, Bekasi (Gbr.1).

Setelah itu, baru melepas terminal positifnya dan aki baru boleh diangkat. Nah, beda lagi kalau ingin memasangnya kembali. Caranya, harus lebih hati-hati, sebab kalau terjadi korsleting.

“Saat pemasangan aki, yang pertama dipasang adalah terminal positif. Sebab kalau negatifnya dulu yang dipasang, resiko terjadi hubungan arus pendeknya besar saat terminal positif bersentuhan dengan bahan metal lainnya,” himbau lelaki asli Jawa ini (Gbr.2).

Sedangkan untuk perawatan terminal aki cukup mudah. Apabila mulai timbul kerak bisa langsung disikat pakai sikat kawat (Gbr.3). Jika keraknya sudah mulai keras dan membandel, siram terlebih dahulu dengan air panas, kemudian sikat mengunakan sikat kawat.

Nah, ada yang perlu perhatian khusus saat bongkar pasang aki mobil buatan Eropa. “Untuk mobil Eropa lansiran tahun 2000 ke atas, saat lepas aki berarti harus me-reset ulang ECU-nya,” himbau mekanik yang kerap menangani Mercedes-Benz ini.

Tak hanya mobil Eropa, mobil Jepang yang bertransmisi otomatis pun demikian. Seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia atau Luxio A/T yang perlu me-reset ulang ECU.

Karena, kalau tetap dijalankan, transmisinya tidak akan berpindah, tetap di gigi 2 saja. Kalau mau aman, sebaiknya minta bantuan bengkel terpercaya jika memang harus mengganti aki baru.  (mobil.otomotifnet.com)