Penelitian yang dilakukan majalah AAA Foundation for Traffic Safety, menunjukkan potensi bahaya tersebut dengan sangat jelas. Sebesar 52 persen pengemudi (dari 1.000 responden) bermain-main dengan anjingnya saat berada dalam mobil.
Yang lebih berbahaya, 19 persen pengemudi memakai tangannya untuk menahan anjingnya melompat dari jok belakang ke bangku penumpang di depan. Kebayang kan seperti apa kerepotannya kalau lagi lari 80 km/jam aja. Yang paling parah, ada 18 persen pengemudi yang mengulurkan tangannya ke belakang untuk mengelus piaraan kesayangannya.
Tidak hanya anjing, ada banyak hal lain yang familiar dengan kehidupan sehari-hari kita. Kita anggap biasa, dibiarkan berserakan di dalam mobil atau terlihat di sepanjang jalan. Tanpa disadari, benda dan situasi tersebut bisa jadi sumber bahaya karena memicu distraksi. Memecah konsentrasi selagi mengemudi.
Real Man Sleep In Underwear
Distraksi pada dasarnya adalah segala sesuatu yang mempengaruhi, mengalihkan fokus seseorang. Bagi seorang pengemudi, distraksi bisa datang dari mana saja. Dari dalam maupun luar kabin, bentuknya nyata maupun yang bersifat psikologis.
“Di Amerika Serikat, jenis-jenis distraksi tersebut dikelompokkan dalam sebuah idiom, Real Man Sleep In Underwear,” kata Jusri Pulubuhu, direktur Jakarta Defensive Drive Consulting.
Jangan buru-buru ngeres lo ya. Real, merupakan ungkapan yang mewakili Routes distraction. Man untuk M, mental distraction. Sleep untuk S, Scenery distraction, In untuk In-car distraction dan Underwear untuk Unfamiliar distraction. Itulah sumber-sumber gangguan atau pengalih konsentrasi pengemudi yang mesti diwaspadai.
“Sumber distraksi seringkali awalnya tidak disadari oleh para pengemudi. Sampai berakhir pada sebuah kecelakaan, karena fokus pengemudi teralihkan dan gagal mengantisipasi bahaya di hadapannya,” lanjut Jusri.
Seperti seorang penembak jitu. Tembakannya jadi meleset gara-gara nyamuk yang terbang mendenging di kupingnya. Makhluk kecil itu menyebabkan distraksi yang membuat si penembak out of focus.
Ngemil boleh aja. Pilih yang gampang dimakan, tak mudah tumpah
Salah satu gangguan terdekat dengan pengemudi berasal dari dalam kabin. Ini bisa berasal dari bawaan penumpang, penumpang itu sendiri, peranti atau gadget penunjang perjalanan, sampai suasana.
Waspadai barang-barang seperti handphone, dompet atau kacamata di dasbor, botol minum, cemilan sampai sepatu dan sandal di kolong. Pastikan semua tersimpan rapi dalam konsol boks atau bagasi. Jangan biarkan berserakan atau ikut bergoncang selagi mobil bergerak. Suaranya atau gerakannya akibat goncangan mobil bisa mengganggu konsentrasi pengemudi.
Belum lagi kalau ketemu lubang, gundukan atau mengerem mendadak. Kalau sampai berjatuhan bisa mengganggu. Dari sekadar refleks menangkap, karena takut handphone-nya rusak. Atau gerakan tak terduga saat menghindar, karena takut tersiram tumpahan botol minum misalnya.
Pastikan kalau ngemil selagi mengemudi, bukan sesuatu yang mudah tumpah atau jatuh. Tinggalkan juga kebiasaan merokok selagi mengemudi yang sering dilakukan dengan alasan mengurangi kantuk. Aktivitas ini bisa berbahaya. Bukan hanya karena kankter, tapi kalau sampai puntung atau baranya jatuh. Pasti terjadi gerakan refleks yang secara otomatis mengalihkan fokus dari jalan ke bara rokok. Seperti menghindar atau mengibaskan.
Serahkan aktivitas yang merepotkan pada navigator. Jangan repot sendiri
Ini merupakan distraksi yang mengakibatkan gangguan pada kondisi mental atau psikologis pengemudi. Bikin bete, marah, terlalu senang, stres, dan sebagainya. Gangguan ini bisa datang dari dalam kabin maupun luar.
Bentuknya beragam, dari suasana kabin yang tidak nyaman. Seperti terlalu panas atau terlalu dingin, terlalu bising sampai anak-anak rewel, menangis atau sakit. Kalau sampai terjadi yang seperti itu, lebih baik berhenti dulu. Istirahat, menenangkan anak yang rewel sukur kalau bisa sampai tidur.
Teman seperjalanan, navigator juga bisa jadi sumber distraksi mental lo. Misalnya terjadi perselisihan, bertengkar dengan teman seperjalanan. Tak hanya yang ada di dekat Anda yang di tempat jauh juga menyebabkan gangguan serupa. Lewat telpon misalnya, karena mendapat kabar buruk atau diburu-buru. Paham kan sekarang, kenapa sebaiknya tidak bertelpon selagi mengemudi.
Pemandangan Indah Yang Berbahaya
Hati-hati kalau memasuki area yang ramai seperti deretan factory outlet di Bandung, Malioboro atau pantai Kuta. Tempat-tempat dengan pemandangan indah dan atraktif itu bisa jadi bahaya. Seperti pemandangan indah, pasar atau etalase toko dengan dagangan cantik, bilboard iklan atraktif, mobil keren yang diparkir, sampai cewek seksi yang melintas!
Pemandangan atau suasana menarik itu memang menghibur. Bikin mata dan pikiran segar, tapi juga memecah konsentrasi. Daripada meleng dan mobil nyelonong, kebih baik berhenti dulu. Nikmati pemandangan, setelah puas baru jalan lagi.
Rapikan bawaan di konsol boks. Area dasbor mesti steril
Peranti hiburan dan gadget dalam mobil, seperti audio dan navigasi, diadopsi untuk membantu dan memudahkan kerja pengemudi. Tapi bila digunakan pada saat yang tidak tepat, bisa malah jadi sumber bahaya.
Pastikan semua sudah terseting dengan benar sebelum mobil bergerak. Pilih stasiun radio, folder lagu favorit sampai route dan destinasi di GPS. Jangan mengatur setingan sambil mengemudi, cari saluran radio sampai mengeluarkan dan memasukkan CD. Kalau terpaksa harus dilakukan, lebih baik berhenti dulu atau serahkan tugas tersebut pada navigator.
Pilih peranti yang menghibur, bukannya malah menambah gangguan. Terutama kalau bepergian bersama anak atau penumpang dengan selera berbeda. Lengkapi dengan earphone untuk masing-masing, biar tidak saling mengganggu atau bikin kabin bising. (mobil.otomotifnet.com)