Fungsi piggyback adalah, untuk memanipulasi data dari mesin ke ECU. Sehingga, “Saat kita menggunakan piggyback, ECU tak akan bermasalah dalam membaca ubahan yang telah kita lakukan,” terang Ovi Sardjan, mekanik dari workshop Khatulistiwa Surya Nusa di bilangan Pramuka, Jakarta Pusat.
Dengan menggunakan piggyback, beberapa setingan pada mesin diesel bisa diatur sesuai dengan kebutuhannya. Salah satunya adalah suplai solar yang dibutuhkan mesin. “Kita bisa memperbesar suplai solar untuk mesin, agar proses pemampatan menjadi lebih maksimal, tanpa harus boros bahan bakar,” tambah Ovi.
Selain itu, commonrail bisa disesuaikan menurut kebutuhan mesin. Caranya, dengan menaikkan atau menurunkan tekanan injektor saat menyemprotkan solar ke ruang pemampatan.
Namun hal tersebut memiliki konsekuensi. Jika tekanan injektor commonrail dibuat rendah, maka mesin tak terlalu ‘rewel’ dengan kualitas solar. Namun hal tersebut bisa berakibat getaran mesin menjadi lebih besar. Sebaliknya, jika tekanannya dibuat tinggi, tenaga akan meningkat. Namun harus dibarengi dengan penggunaan solar berkualitas.
Penggunaan piggyback bisa meningkatkan performa mesin diesel 20-25% (klaim). Pilihannya ada pada merek Dastek Unichip, HKS F-con D, Power Plug dan Blitz R Fit dengan rentang harga mulai dari Rp 4-6 jutaan. (mobil.otomotifnet.com)