JAKARTA - Di awal-awal kemunculannya, pemilik Toyota Avanza pasti merasakan kerasnya bantingan suspensi MPV terlaris di Indonesia ini.
Begitu juga dengan pengalaman beberapa anggota pemilik Toyota Avanza yang tergabung dalam Avanza Xenia Indonesia Club, yang beken disingkat AXIC.
"Kalau suspensi belakang keras memang begitu, setahu saya yang di bawah 2006 pasti mengalami hal ini," Ebdung Tripriharto dari AXIC chapter Bostoner di kawasan Bogor, Jabar dan sekitarnya. Sama halnya dengan pengalaman Poetra dari Axic chapter Halilintars di wilayah seputaran Jaktim.
"Banyak yang alami seperti ini, apalagi kalau muatannya dikit, kalo muatannya banyak so far sih enak saja," tutur pria berambut klimis ini. Lebih lanjut Dede, sapaan Ebdung merekomendasikan saran dari rekan-rekan di grupnya.
Yakni mengganti sokbreker belakang dengan produk lain sebagai salah satu solusi. Setelahnya opsi mengganti per juga bisa dijalankan. Sependapat dengan Poetra yang merekomendasikan produk sokbreker Kayaba khusus Avanza.
Jadi, cuma ganti sokbreker saja? Menanggapi fenomena ini, pihak bengkel resmi yang diwakili Usman Adhi dari Tunas Toyota, Pasar Minggu, Jaksel ikut urun pendapat. Menurutnya, Avanza yang tergolong small MPV sejatinya dirancang untuk mampu mengakomodir dan memuat tujuh penumpang (Gbr.1).
"Bobotnya sudah diperhitungkan dengan matang oleh pabrikan, jadi peruntukannya sudah benar untuk memuat penumpang banyak," jelas Usman. Namun menurut pria ramah ini, pada pelaksanaannya jamak ditemui pemilik Avanza yang tidak semuanya memuat banyak penumpang setiap saat.
Sehingga ketika hanya dimuati satu atau dua penumpang saja, efek bantingan mental atau keras di bagian belakang mobil kerap dirasakan (Gbr.2.). "Cukup ganti pernya saja," saran Usman menyebut terdapat beberapa produk per aftermarket yang memang khusus dirancang untuk Avanza (Gbr.3).
Lebih lanjut, pria yang sudah mencoba menerapkannya, mengakui bantingan lebih empuk dan ketinggian bodi tereduksi hingga 2 cm. "Merek Jamex untuk Avanza dijual sekitar 750 ribu sepasang," ucap sumber OTOMOTIF yang ditemui di sebuah toko onderdil di Jakpus. (mobil.otomotifnet.com)
Begitu juga dengan pengalaman beberapa anggota pemilik Toyota Avanza yang tergabung dalam Avanza Xenia Indonesia Club, yang beken disingkat AXIC.
"Kalau suspensi belakang keras memang begitu, setahu saya yang di bawah 2006 pasti mengalami hal ini," Ebdung Tripriharto dari AXIC chapter Bostoner di kawasan Bogor, Jabar dan sekitarnya. Sama halnya dengan pengalaman Poetra dari Axic chapter Halilintars di wilayah seputaran Jaktim.
"Banyak yang alami seperti ini, apalagi kalau muatannya dikit, kalo muatannya banyak so far sih enak saja," tutur pria berambut klimis ini. Lebih lanjut Dede, sapaan Ebdung merekomendasikan saran dari rekan-rekan di grupnya.
Yakni mengganti sokbreker belakang dengan produk lain sebagai salah satu solusi. Setelahnya opsi mengganti per juga bisa dijalankan. Sependapat dengan Poetra yang merekomendasikan produk sokbreker Kayaba khusus Avanza.
Jadi, cuma ganti sokbreker saja? Menanggapi fenomena ini, pihak bengkel resmi yang diwakili Usman Adhi dari Tunas Toyota, Pasar Minggu, Jaksel ikut urun pendapat. Menurutnya, Avanza yang tergolong small MPV sejatinya dirancang untuk mampu mengakomodir dan memuat tujuh penumpang (Gbr.1).
Cukup Ganti Per Saja, Agar Suspensi Avanza Gak Keras
Sehingga ketika hanya dimuati satu atau dua penumpang saja, efek bantingan mental atau keras di bagian belakang mobil kerap dirasakan (Gbr.2.). "Cukup ganti pernya saja," saran Usman menyebut terdapat beberapa produk per aftermarket yang memang khusus dirancang untuk Avanza (Gbr.3).
Cukup Ganti Per Saja, Agar Suspensi Avanza Gak Keras