OTOMOTIFNET – Agresifitas industri otomotif dari negeri tirai bambu, China ke pasar dalam negeri sangat terasa pada gelaran Indo Automotive 2010. Pameran yang berlangsung di JI Expo, Kemayoran, Jakarta (5-8/5) diikuti beberapa industri dari China, Taiwan dan beberapa negara di Asia.
Perwakilan industri dari beberapa negara ini umumnya datang untuk mencari pasar baru di Indonesia. “Kami sangat tertarik dengan pasar Indonesia,” buka Daniel Guan, dari divisi International Trade Department, Taizhou Oming Motorcycle, produsen sepeda motor bermerek Sampo yang sedang mencari distributor di Indonesia.
“Karena Indonesia memiliki populasi sepeda motor yang cukup besar,” lanjut Daniel yang datang memamerkan beberapa skutik bergaya Eropa. Bahkan kabarnya Daniel sudah mengajak beberapa investor di Indonesia untuk mau bekerja sama dengannya.
Hal yang sama juga diakui Shang Yan Chong, Foreign Trade Department Manager, Zhenjiang Jinfei Yada Wheel, produsen pelek asal China. “Kami datang untuk menawarkan produk pelek kami pada industry manufacturing di Indonesia,” ungkap wanita ramah ini.
“Produk kami sudah dipakai sebagai komponen original pada sepeda motor seperti Honda, Yamaha dan Piaggio,” lanjutnya sambil menunjukan deretan pelek yang dibawanya langsung dari China.
Lalu bagaimana dengan industry otomotif di Indonesia? Uniknya tak sedikit yang hanya sebagai distributor produk-produk luar yang di import ke Indonesia. Misalnya aki Motobatt yang produk dari Amerika. “Kita sedang cari distributor,” ungkap Dody Wijaya, Sales Executive PT Motobatt Indonesia.
Tapi banyak juga yang datang murni menawarkan produk dalam negeri. Misalnya, Dwijo Suwito dari Trimbulindio Part, spesialis pembuat komponen mesin ini datang untuk memamerkan sekaligus memasarkan produknya. “Ini baru pertama kalinya kita ikutan,” ungkap Dwijo.
Saat ditanya apakah berani bersaing dengan produk China, Dwijo mengaku optimis, produknya mampu bersaing. “Masalah harga memang produk dari China bisa lebih murah, tapi secara kualitas tetap setara. Masalahnya tidak semua orang mau repot membeli komponen dari luar. Maka dari itu pasar dalam negeri tetap terbuka lebar,” jelasnya.
Hal yang sama juga diamini teman-teman dari PT Eran Teknikatama yang percaya diri dengan kualitas metal part dan plastic buatan mereka. Daud Supriatna, Sales Fleet Manager PT Anugerah Idealestari, pemegang merek aki NS juga mengakui hal yang sama. “Produk kita 65 % di ekspor dan untuk dalam negeri sebagian jadi part original beberapa pabrikan mobil,” ungkapnya.
Begitu juga dengan mobil nasional Komodo dan Tawon yang pada pameran ini mulai agresif untuk menjual mobilnya secara masal. “Kita sedang persiapkan untuk produksi masal termasuk menambah beberap varian lagi seperti pick up dan tipe lima pintu,” ungkap Koentjoro Njoto, CEO PT Super Gasindo Jaya.
Dukung terus produk dalam negeri !
Penulis/Foto:Popo