Jakarta - Bagaimana tanggapan beberapa Agen Pemegang Merek (APM) mobil-mobil premium terhadap kenaikan pajak barang mewah untuk kedaraan bermotor? Ternyata, meski diakui bakal ada dampaknya, tapi hanya sementara saja.
Bahkan, seperti diungkapkan Chief Marketing Officer PT Garansindo Inter Global, Rieva Muchsin, kenaikan pajak sampai 125 persen untuk mobil bermesin 2.500 cc ke atas tidak akan berpengaruh terlalu signifikan.
"kita agak khawatir, new comer pasti jadi sulit untuk memutuskan untuk membeli akibat kenaikan PPnBM ini," ungkapnya. Pun begitu dengan Lisa Wijaya, Vice Director Grandauto Dinamika (GAD) yang mengatakan, "Pengaruh ke penjualan pasti ada, tapi itu akan bersifat temporary karena masih banyak pasar yang menginginkan mesin besar," tambahnya.
Bahkan, Toyota yang juga punya jajaran mobil bermesin besar, sependapat dengan para pabrikan premium lainnya. Pengaruh kenaikan PPnBM terhadap Toyota diprediksi tidak akan terlalu signifikan, karena volume penjualan mobil di segmen ini relatif kecil.
"Tidak signifikan karena Alphard saja 15 unit per tahun," tutup General Manager Corporate Planning & Public Relation PT Toyota-Astra Motor (TAM) Widyawati Soedigdo. (mobil.otomotifnet.com)