Washington - Lembaga Administrasi Keselamatan Jalan Raya (NHTSA) di Amerika telah menutup penyelidikan atas risiko kebakaran terhadap dua model Jeep lawas dengan jumlah diperkirakan mencapai 2,7 juta unit. Langkah penutupan ini karena terjadi kebuntuan antara badan itu dengan pabrikan mobil yang kekeh menolak dengan dalih apakah "recall" dibenarkan.
Tahun lalu, tepatnya pada musim semi, NHTSA meminta Chrysler Group untuk me-"recall" Jeep Grand Cherokee produksi 1992 - 2004 dan Jep Liberty 2002-2007. Alasan badan itu, saat itu, mobil mempunyai risiko tinggi terbakar lantaran posisi tangki terpasang di belakang gardan.
Pihak Chrysler menolak untuk melaksanakan "recall" yang ditetapkan Juni. Perusahaan bersikeras bahwa SUV itu telah memenuhi semua standar keselamatan. Ditegaskan lagi, kalau penenpatan tangki di belakang gardan bukan cacat. Dan seminggu kemudian, Jeep yang terbalik, oleh Chrysler setuju untuk dipasang pasak trailer pada beberapa SUV itu sebagai perlindungan kecelakaan.
NHTSA sendiri dalam rilisnya mengatakan tidak keberatan dengan rencana Chrysler itu. Meski diakui oleh pihak pabrikan kalau gandengan trailer tidak akan melindungi saat terjadi kecelakaan dan tabrakan dengan kecepatan tinggi biasanya menyebabkan kebakaran.
"Lembaga (NHTSA) sangat berkomitmen untuk menekan jumlah kematian dan cedera di jalan raya di Amerika. Selama proses, lembaga telah berkomunikasi secara intensif dengan Chrysler dan belum ada pemesanan mobil saat itu," begitu rilis NHTSA (ahad lalu).
Ditambahkan, NHTSA secara resmi akan menyimpulkan penyelidikan dalam beberapa minggu mendatang dengan menerbitkan hasil analisis. (mobil.otomotifnet.com)