Sejarah Mesin Diesel, Misteri Menjadi Impian

billy - Sabtu, 22 Desember 2012 | 15:03 WIB

(billy - )


Der Gebrauch von Pflanzenöl als Krafstoff mag heute unbedeuntend sein. Aber derartige Produkte können im Laufe der Zeit obenso wichtig werden wie Petroleum und diese Kohle-Teer-Produkte von heute." (Pemakaian minyak nabati sebagai bahan bakar untuk saat ini sepertinya tidak berarti, tetapi pada saatnya nanti akan menjadi penting, sebagaimana minyak bumi dan produk tir-batubara saat sekarang).

Sepenggal kalimat ucapan Rudolf Christian Karl Diesel, insinyur berkebangsaan Jerman ketika menerima hak paten untuk mesin diesel ciptaannya menjadi begitu berarti saat ini. Lahir di Paris pada tanggal 18 Maret 1858, keluarga Rudolf sempat diusir karena tak punya izin tinggal dan harus menetap di London. Karena perang meletus pada 1871, Rudolf dikirim ke Jerman bersama paman dan bibinya.

Siapa sangka, awal 1900 ada yang memikirkan penggunaan minyak nabati sebagai sumber bahan bakar. Awalnya hanya disebut mesin minyak. Setelah mendapatkan paten untuk mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) pada 1892, Rudolf langsung kerja ekstra keras untuk menciptakan apa yang sekarang disebut mesin diesel.

Memang tidak langsung jadi sempurna. Sejak saat itu, Rudolf pun langsung diikuti beberapa perusahaan terkenal untuk menyempurnakan temuannya. Bekerja sama dengan Augusburger, Krupp dan Sulzer, mesin ciptaannya mendapat sambutan meriah dalam Pekan Raya Chicago, Amerika. Sempat ingin ditandingi, akhirnya justru perusahaan Deutz AG ikut membantu Rudolf mengembangkan diesel 4 langkah.

Tak berhenti begitu saja, mesin diesel dengan kompresor diciptakan, membuat pesawat terbang sampai menjadi mesin diesel pertama yang dipakai untuk lapangan pengeboran minyak di daerah Gailizien, Jerman. Intinya, Rudolf ingin mesin ciptaannya dapat bekerja menggunakan berbagai macam bahan bakar, termasuk debu batubara. Puncaknya, ketika memamerkan mesin diesel yang digerakkan dengan bahan bakar minyak nabati di Pekan Raya Perancis pada 1910.

Sayangnya, Rudolf tak bisa meneruskan berbagai proyek impiannya setelah hilang secara misterius dari kabin kapal SS Dresden ketika berlayar dari Jerman menuju Inggris pada bulan September 1913. Baru lima hari kemudian mayatnya ditemukan terapung di sungai Scheldt, Jerman dan hingga saat ini belum ada satupun yang bisa mengungkap misteri kematiannya.

Meninggalkan misteri tentang penciptanya, perkembangan mesin diesel sangat pesat sampai saat ini. Namun, semuanya masih menggunakan minyak fosil daripada minyak nabati seperti impian Rudolf. Sejak era indirect injection atau penyemprotan bahan bakar tak langsung, sampai ke direct injection. Hingga saat ini diesel telah beregenerasi dengan aplikasi turbocharger dan common-rail injection.

Beragam pabrikan punya panggilan sendiri, sebut saja Toyota yang menyebutnya D-4D, Peugeot dengan HDI, VW dengan TDI, VCDi dari Chevrolet dan Hyundai dengan panggilan CRDi. Paling advanced, BMW yang baru saja meluncurkan mesin diesel dengan 3 turbocharger (baca: OTOMOTIF ed.26/XXII) untuk varian seri M, dan Mercedes-Benz yang mengenalkan teknologi BlueTEC.

Danke Rudolf... (mobil.otomotifnet.com)