Modifikasi Medium Bus, Rumah Sakit Keliling

billy - Selasa, 16 Oktober 2012 | 15:03 WIB

(billy - )


Rumah sakit keliling (RSK) yang merupakan ide murni dari pemikiran seorang Gubernur Provinsi Lampung, Sjachroedin Z.P., akhirnya terealisasi dan sempat dipajang pada gelaran The 20th Indonesia International Motor Show (IIMS) 2012 beberapa waktu lalu di JIExpo Kemayoran, Jakpus.

Salah satu program unggulan milik pemda Lampung ini, rencananya akan digunakan oleh instansi terkait di bawah komando Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, dr. Hj. Reihana, M.Kes.

Menurut Reihana yang ditemui langsung OTOMOTIF di ruang kerjanya beberapa waktu lalu, pembuatan RSK ini akan diproyeksikan sebagai penunjang program pencapaian kualitas pelayanan kesehatan rujukan dan spesialistik yang bermutu dan terjangkau.

"Rencananya mulai 2013 nanti, dua unit RSK akan disiapkan untuk melayani dua DOB (Daerah Otonomi Baru) yang belum terdapat rumah sakit maupun puskesmas. Dan tidak tertutup kemungkinan akan diperluas jangkauan pelayanannya terutama ke daerah-daerah kepulauan di wilayah Lampung, daerah tertinggal dan di perbatasan," urai lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada tahun 1989 ini.

Adapun basis kendaraan komersial yang dimodifikasi menjadi RSK ini, adalah bus kategori medium. "Sasisnya pakai kepunyaan Hino 130MDBL, yang merupakan basis untuk medium bus jenis long chasis," jelas Anton Y. Hastadi, Marketing Manager Karoseri Restu Ibu Pusaka, yang berperan menguprade bodi RSK.

Pertimbangan menggunakan basis dari bus medium, menurut Reihana, lantaran menyesuaikan dengan kondisi geografis di wilayah Lampung, yang kebanyakan masih terdapat jalur jalan yang kecil dan sempit. Sehingga diharapkan dengan ukuran yang tergolong compact ini, RSK dapat melakukan akses yang lebih maksimal ke daerah pedalaman.

Proses pembikinan RSK ini pun menggunakan material yang tak berbeda dengan pembuatan unit bus pada umumnya. Untuk seluruh bodi mulai dari samping kanan-kiri hingga atas menggunakan pelat galvanil, dengan cowl depan-belakang dibikin pakai fiber cetak," tambah Anton.

Adapun budget pembuatan RSK yang menghabiskan biaya Rp 2 milyar untuk satu unitnya ini, memanfaatkan dana dari APBD Satker Dinkes Provinsi Lampung tahun anggaran 2012.

Biaya modifikasi yang terbilang besar itu lantaran RSK dilengkapi beragam peralatan medis yang cukup komplet. Seperti peralatan laboratorium berupa blood bank, refrigerator, centrufuge 6 tube, microscope Binocular, pipet set, glass tube set, urinalisa set 10 parameter, termometer dan timbangan badan.  Termasuk stetoskop dan termometer air raksa untuk keperluan pemeriksaan pasien.

Sedangkan untuk perlengkapan bedah atau tindakan di antaranya seperti operating table (meja operasi), Anesthesi App with electric ventilator, bed side monitor, surgical unit, suction pump, Defibrilator, tabung oksigen dan N2O, infusion pump serta pulse oximeter.

Itu sebabnya fasilitas di setiap ruangan terbagi menjadi 3. "Ruang konsultasi dan pemeriksaan, laboratorium dan ruang tindakan atau bedah," sebut Bari Setiadi, instalatur dari Baze Workshop yang memodifikasi kabin bus layaknya kondisi ruang rumah sakit sebenarnya.  (mobil.otomotifnet.com)